Menakjubkan, Daya Tahan Burung Ini Jauh di Atas Atlet Maraton
loading...
A
A
A
Lantas mengapa kolibri memiliki VO2 max begitu tinggi dan menjadikannya ultra-marathoner sejati di alam:
Secara umum, hewan yang lebih kecil cenderung memiliki nilai VO2 max yang lebih tinggi relatif terhadap ukuran tubuh mereka. Hal ini karena mereka sering memiliki tingkat metabolisme yang lebih tinggi, yang memungkinkan mengonsumsi oksigen lebih efisien.
“Trenggiling Etruscan, kolibri lebah Kuba, dan kelelawar lebah Thailand semuanya memiliki berat sekitar dua gram saat dewasa dan, sebagai homeoterm vertebrata terkecil yang diketahui, mungkin mencapai nilai VO2 max tertinggi di antara kelompok hewan ini,” kata Raul Suarez dalam sebuah artikel ulasan Experientia.
Gajah, di sisi lain, memiliki rata-rata VO2 max sekitar 10-20. Nilai yang lebih rendah ini disebabkan oleh ukuran tubuhnya yang besar dan tingkat metabolisme yang lebih rendah. Gajah tidak dibangun untuk aktivitas daya tahan intens seperti beberapa hewan yang lebih kecil.
Kolibri melayang untuk makan lebih dari seratus kali sehari. Rutinitas ini melibatkan transisi yang sering antara istirahat dan terbang, menciptakan fluktuasi yang signifikan dalam tingkat aktivitas. Saat istirahat, detak jantung kolibri sekitar 500 detak per menit, yang dapat meningkat hingga sekitar 1300 detak per menit selama melayang.
Penerbangan unik.
Kolibri adalah satu-satunya burung yang menciptakan angkat dari baik gerakan naik maupun turun mereka. Mereka juga satu-satunya burung yang dapat terbang mundur. Adaptasi ini membutuhkan sistem otot yang canggih. Misalnya, otot pektoralis dan supracoracoideus keduanya sangat berkembang pada kolibri dan, bersama-sama, merupakan sekitar sepertiga dari massa tubuh.
Adaptasi ini memungkinkan kolibri mempertahankan tingkat aktivitas aerobik yang tinggi, yang penting untuk perilaku makan dan kelangsungan hidup mereka secara keseluruhan.
1. Ukuran kecil
Secara umum, hewan yang lebih kecil cenderung memiliki nilai VO2 max yang lebih tinggi relatif terhadap ukuran tubuh mereka. Hal ini karena mereka sering memiliki tingkat metabolisme yang lebih tinggi, yang memungkinkan mengonsumsi oksigen lebih efisien.
“Trenggiling Etruscan, kolibri lebah Kuba, dan kelelawar lebah Thailand semuanya memiliki berat sekitar dua gram saat dewasa dan, sebagai homeoterm vertebrata terkecil yang diketahui, mungkin mencapai nilai VO2 max tertinggi di antara kelompok hewan ini,” kata Raul Suarez dalam sebuah artikel ulasan Experientia.
Gajah, di sisi lain, memiliki rata-rata VO2 max sekitar 10-20. Nilai yang lebih rendah ini disebabkan oleh ukuran tubuhnya yang besar dan tingkat metabolisme yang lebih rendah. Gajah tidak dibangun untuk aktivitas daya tahan intens seperti beberapa hewan yang lebih kecil.
2. Rutinitas makan
Kolibri melayang untuk makan lebih dari seratus kali sehari. Rutinitas ini melibatkan transisi yang sering antara istirahat dan terbang, menciptakan fluktuasi yang signifikan dalam tingkat aktivitas. Saat istirahat, detak jantung kolibri sekitar 500 detak per menit, yang dapat meningkat hingga sekitar 1300 detak per menit selama melayang.
Penerbangan unik.
Kolibri adalah satu-satunya burung yang menciptakan angkat dari baik gerakan naik maupun turun mereka. Mereka juga satu-satunya burung yang dapat terbang mundur. Adaptasi ini membutuhkan sistem otot yang canggih. Misalnya, otot pektoralis dan supracoracoideus keduanya sangat berkembang pada kolibri dan, bersama-sama, merupakan sekitar sepertiga dari massa tubuh.
Adaptasi ini memungkinkan kolibri mempertahankan tingkat aktivitas aerobik yang tinggi, yang penting untuk perilaku makan dan kelangsungan hidup mereka secara keseluruhan.
(msf)
Explore More