Alien? Monster? Ilmuwan Temukan Kelabang Purba Sebesar Mobil!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kelabang prasejarah seukuran mobil yang belum pernah terlihat sebelumnya memecahkan misteri evolusi. Ilmuwan melakukan rekonstruksi terhadap Arthropleura, makhluk mirip kaki seribu seukuran mobil dan artropoda terbesar yang pernah hidup, berdasarkan dua fosil yang terawetkan dengan baik.
Fosil tersebut ditemukan untuk pertama kalinya setelah ratusan tahun penemuan fosil yang tidak lengkap.
Arthropleura hidup di hutan dekat khatulistiwa antara 346 juta dan 290 juta tahun yang lalu, selama era Paleozoikum akhir. Dalam atmosfer yang kaya oksigen pada saat itu, Arthropleura dapat tumbuh hingga panjang 2,6 meter dan berat lebih dari 45 kilogram.
“Arthropleura telah dikenal sejak abad ke-18, lebih dari 100 tahun, dan kami belum menemukan kepala yang lengkap," kata penulis pertama studi Mickaël Lheritier, seorang ahli paleontologi di Universitas Claude Bernard Lyon 1 di Prancis, kepada Live Science.
“Sekarang dengan kepala yang lengkap, Anda dapat melihat mandibula, mata, dan karakteristik ini dapat membantu kita memahami posisi makhluk ini dalam evolusi."
Artropoda raksasa itu telah membingungkan ahli paleontologi selama beberapa dekade. Tubuh Arthropleura memiliki karakteristik seperti kaki seribu. Tetapi tanpa kepala, para ilmuwan tidak dapat memahami hubungan makhluk itu dengan artropoda modern seperti kaki seribu dan kelabang.
Meskipun kedua makhluk modern ini mungkin terlihat serupa, mereka sebenarnya berbeda sekitar 440 juta tahun yang lalu, jauh sebelum Arthropleura muncul.
Ahli paleontologi bertanya-tanya apakah Arthropleura adalah anggota dari kelompok kaki seribu atau kelompok kelabang.
Kontroversi pohon keluarga Arthropleura "menampilkan perdebatan sengit tentang afinitasnya," tulis James Lamsdell, seorang ahli paleontologi di West Virginia University yang tidak terlibat dalam penelitian ini, dalam perspektif pendamping yang diterbitkan dalam jurnal yang sama.
Tetapi dengan ditemukannya kepala yang utuh, "misteri Anthropleura sekarang tampaknya terpecahkan."
Pindaian CT secara virtual mengungkap kepala fosil dari dua Arthropleura remaja yang ditemukan di dalam batu di situs fosil Montceau-les-Mines Lagerstätte di Prancis.
Pemindaian CT mengungkapkan mata bertangkai unik yang menonjol dari sisi kepala; antena melengkung lembut; dan mandibula kecil seperti kelabang.
Ciri-ciri ini membentuk perpaduan yang membingungkan dari karakteristik seperti kelabang dan kaki seribu.
Mata bertangkai Arthropleura, berwarna biru, mungkin menunjukkan bahwa mahluk tersebut saat remaja menghabiskan waktu di air sebelum menjadi dewasa yang hidup di darat.
"Detail-detail ini, secara bersama-sama, mungkin tampak membuat Arthropleura sama — jika tidak lebih — membingungkan daripada sebelumnya," kata Lamsdell. "Tetapi sifat Arthropleura yang tampaknya chimeric sebenarnya merupakan bukti penting yang dapat
membantu menjawab pertanyaan mendasar mengenai [evolusi spesies ini]."
Berdasarkan fitur anatomi, ahli paleontologi akhirnya mengelompokkan Arthropleura sebagai yang paling dekat hubungannya dengan keluarga kaki seribu.
Namun, bola mata bertangkai belum pernah terlihat pada keluarga kaki seribu atau kelabang. Arthropleura telah secara luas dianggap terestrial, tetapi tangkai mata biasanya ditemukan pada hewan semiakuatik atau sepenuhnya akuatik, sepertikrustasea.
Fosil tersebut ditemukan untuk pertama kalinya setelah ratusan tahun penemuan fosil yang tidak lengkap.
Arthropleura hidup di hutan dekat khatulistiwa antara 346 juta dan 290 juta tahun yang lalu, selama era Paleozoikum akhir. Dalam atmosfer yang kaya oksigen pada saat itu, Arthropleura dapat tumbuh hingga panjang 2,6 meter dan berat lebih dari 45 kilogram.
“Arthropleura telah dikenal sejak abad ke-18, lebih dari 100 tahun, dan kami belum menemukan kepala yang lengkap," kata penulis pertama studi Mickaël Lheritier, seorang ahli paleontologi di Universitas Claude Bernard Lyon 1 di Prancis, kepada Live Science.
“Sekarang dengan kepala yang lengkap, Anda dapat melihat mandibula, mata, dan karakteristik ini dapat membantu kita memahami posisi makhluk ini dalam evolusi."
Artropoda raksasa itu telah membingungkan ahli paleontologi selama beberapa dekade. Tubuh Arthropleura memiliki karakteristik seperti kaki seribu. Tetapi tanpa kepala, para ilmuwan tidak dapat memahami hubungan makhluk itu dengan artropoda modern seperti kaki seribu dan kelabang.
Meskipun kedua makhluk modern ini mungkin terlihat serupa, mereka sebenarnya berbeda sekitar 440 juta tahun yang lalu, jauh sebelum Arthropleura muncul.
Ahli paleontologi bertanya-tanya apakah Arthropleura adalah anggota dari kelompok kaki seribu atau kelompok kelabang.
Kontroversi pohon keluarga Arthropleura "menampilkan perdebatan sengit tentang afinitasnya," tulis James Lamsdell, seorang ahli paleontologi di West Virginia University yang tidak terlibat dalam penelitian ini, dalam perspektif pendamping yang diterbitkan dalam jurnal yang sama.
Tetapi dengan ditemukannya kepala yang utuh, "misteri Anthropleura sekarang tampaknya terpecahkan."
Pindaian CT secara virtual mengungkap kepala fosil dari dua Arthropleura remaja yang ditemukan di dalam batu di situs fosil Montceau-les-Mines Lagerstätte di Prancis.
Pemindaian CT mengungkapkan mata bertangkai unik yang menonjol dari sisi kepala; antena melengkung lembut; dan mandibula kecil seperti kelabang.
Ciri-ciri ini membentuk perpaduan yang membingungkan dari karakteristik seperti kelabang dan kaki seribu.
Mata bertangkai Arthropleura, berwarna biru, mungkin menunjukkan bahwa mahluk tersebut saat remaja menghabiskan waktu di air sebelum menjadi dewasa yang hidup di darat.
"Detail-detail ini, secara bersama-sama, mungkin tampak membuat Arthropleura sama — jika tidak lebih — membingungkan daripada sebelumnya," kata Lamsdell. "Tetapi sifat Arthropleura yang tampaknya chimeric sebenarnya merupakan bukti penting yang dapat
membantu menjawab pertanyaan mendasar mengenai [evolusi spesies ini]."
Berdasarkan fitur anatomi, ahli paleontologi akhirnya mengelompokkan Arthropleura sebagai yang paling dekat hubungannya dengan keluarga kaki seribu.
Namun, bola mata bertangkai belum pernah terlihat pada keluarga kaki seribu atau kelabang. Arthropleura telah secara luas dianggap terestrial, tetapi tangkai mata biasanya ditemukan pada hewan semiakuatik atau sepenuhnya akuatik, sepertikrustasea.
(dan)