Perubahan Iklim Semakin Gawat, Ilmuwan Akan Sebar Besi di Samudra Pasifik

Jum'at, 25 Oktober 2024 - 17:48 WIB
loading...
Perubahan Iklim Semakin...
Samudra Pasifik. FOTO/ DAILY
A A A
LONDON - Para ilmuwan berencana baru mengatasi perubahan iklim dengan mengisi Samudra Pasifik dengan besi.



Teknik ini dikenal sebagai pemupukan besi laut (OIF) dan dalam proses ini, besi berbentuk bubuk ditaburkan di permukaan laut untuk merangsang pertumbuhan tanaman laut ' fitoplankton'. Tanaman laut ini menyerap karbon dioksida dan memerangkapnya di laut.

Menurut model komputer, jika dua juta ton besi dilepaskan ke laut setiap tahun, proses tersebut akan menghilangkan sekitar 50 miliar ton karbon dioksida pada tahun 2100.

Sesuai rencana para peneliti, besi akan dilepaskan di area seluas 3.800 mil persegi di timur laut Pasifik pada tahun 2026.

Saat ini, para ilmuwan di lembaga nirlaba Exploring Ocean Iron Solutions (ExOIS) telah meneliti ide penyebaran besi sulfat di daerah-daerah yang kekurangan nutrisi.

Kelangkaan tinggi terjadi di Samudra Pasifik Timur Laut yang menyebar dari pantai barat Amerika Utara dan Selatan ke pantai timur Asia dan hingga ke Kutub Utara.

Menurut para ilmuwan, distribusi zat besi di area ini akan meningkatkan pertumbuhan fitoplankton dan mengurangi karbon dioksida dari atmosfer pada tahun-tahun mendatang.

Para peneliti telah menyarankan bahwa mendistribusikan besi sulfat di lautan akan membantu membatasi pemanasan global hingga 2,7 derajat Fahrenheit.

Para ahli telah memperingatkan bahwa zat besi dapat menyebabkan berkurangnya nutrisi yang dibutuhkan untuk kehidupan laut dan mematikan beberapa jaring makanan di laut.

Para ilmuwan kini menemukan cara untuk mengubah zat besi menjadi bentuk bubuk sehingga dapat dilarutkan dalam air dengan mudah dan kemudian disebarkan di area lautan yang dituju.

Meskipun proses ini telah mencapai beberapa keberhasilan dalam percobaan sebelumnya, para peneliti telah menyatakan kekhawatiran mereka mengenai bagaimana penyebaran zat besi dapat berdampak negatif terhadap bagian ekosistem laut.

"Kemungkinan besar [pemupukan zat besi] akan memengaruhi sesuatu yang belum benar-benar kita pahami," kata pakar laut dalam Lisa Levin, saat berbicara kepada Scientific American.

Para ilmuwan khawatir bahwa penyebaran zat besi dapat menciptakan "zona mati" yang memungkinkan pertumbuhan alga yang menghisap semua oksigen dalam air dan membunuh makhluk hidup lainnya.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1522 seconds (0.1#10.140)