Kondisi Bumi saat Kiamat Terjadi Berdasarkan Riset Terbaru Ilmuwan

Senin, 04 November 2024 - 20:53 WIB
loading...
A A A
Mamalia juga akan kesulitan mencari makanan karena suhu panas dan kekeringan yang ekstrem di sebagian besar wilayah daratan. Setelah Pangea Ultima terbentuk, hanya sekitar delapan persen hingga 16 persen daratan yang dapat dihuni mamalia, menurut penelitian tersebut.

Benua super itu masih jutaan tahun lagi. Namun, krisis iklim sudah mengancam umat manusia. Para ilmuwan mengatakan kita harus tetap waspada terhadap masalah yang ada.

“Sangat penting untuk tidak melupakan Krisis Iklim kita saat ini, yang merupakan akibat dari emisi gas rumah kaca yang dihasilkan manusia,” kata salah satu penulis, Dr. Eunice Lo, Peneliti Perubahan Iklim dan Kesehatan di Universitas Bristol.

Ia menambahkan bahwa "planet yang tidak dapat dihuni" masih akan terjadi 250 juta tahun lagi, tetapi panas ekstrem sudah mendatangkan malapetaka dan merugikan kesehatan manusia. "Itulah mengapa sangat penting untuk mencapai emisi nol bersih sesegera mungkin.”

Bumi telah menyaksikan sedikitnya lima peristiwa kepunahan massal hingga saat ini. Kepunahan Ordovisium-Silur terjadi sekitar 443 juta tahun yang lalu dan memusnahkan hampir 85 persen kehidupan laut.

Kepunahan massal kedua adalah Kepunahan Devon Akhir yang terjadi sekitar 360 juta tahun lalu. Aktivitas vulkanik dan dampak asteroid membunuh hampir 75 persen spesies.

Kepunahan Permian-Trias, yang juga dikenal sebagai Kematian Besar, terjadi sekitar 252 juta tahun yang lalu. Letusan gunung berapi di tempat yang sekarang disebut Siberia melepaskan sejumlah besar lava, yang menyebabkan perubahan iklim yang parah, hujan asam, dan pengasaman laut.

Kemudian terjadi Kepunahan Trias-Jura sekitar 200 juta tahun lalu, yang menewaskan hampir 50 persen spesies dan membuka jalan bagi dinosaurus untuk berkembang biak.

Peristiwa kepunahan yang paling terkenal adalah Kepunahan Cretaceous-Paleogene yang terjadi sekitar 66 juta tahun lalu. Sebuah dampak asteroid kolosal menciptakan kawah Chicxulub di Meksiko saat ini dan membunuh dinosaurus, selain 75 persen dari semua spesies.
(wbs)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3112 seconds (0.1#10.140)