Ilmuwan Temukan Kehidupan di Sampel Asteroid Ryugu, Ini Artinya
loading...
A
A
A
Dalam studi yang berjudul 'Kolonisasi cepat sampel Ryugu yang dikembalikan ke luar angkasa oleh mikroorganisme terestrial', para peneliti mengatakan bahwa tidak ada tanda-tanda kontaminasi yang ditunjukkan pada material tersebut, namun, filamen materi organik yang tampak seperti mikroba terestrial ditemukan di permukaan sampel dalam seminggu setelah terpapar atmosfer Bumi.
"Hal ini menunjukkan bahwa mikroorganisme dapat dengan mudah melakukan metabolisme dan bertahan hidup pada material luar angkasa. Di Bumi, tersedia material organik dalam negeri yang melimpah, tetapi di planet seperti Mars, material organik luar Mars dapat mendukung ekosistem," kata Genge.
"Temuan kami menunjukkan bahwa misi luar angkasa dapat mencemari lingkungan luar angkasa. Temuan ini juga menunjukkan bahwa mikroorganisme terestrial mampu melakukan kolonisasi dengan cepat," tambahnya.
"Fakta bahwa mikroba terestrial adalah penjajah terbaik Bumi berarti kita tidak akan pernah bisa mengabaikan sepenuhnya kontaminasi terestrial. Sebagian besar waktu, kontaminasi bukanlah masalah selama Anda mengetahui sumbernya. Masalah muncul ketika para ilmuwan mencoba mengklaim bahwa sifat 'asli' dari sebuah spesimen adalah bukti bahwa fitur-fitur tersebut berasal dari luar bumi," peneliti tersebut lebih lanjut menyatakan.
"Hal ini menunjukkan bahwa mikroorganisme dapat dengan mudah melakukan metabolisme dan bertahan hidup pada material luar angkasa. Di Bumi, tersedia material organik dalam negeri yang melimpah, tetapi di planet seperti Mars, material organik luar Mars dapat mendukung ekosistem," kata Genge.
"Temuan kami menunjukkan bahwa misi luar angkasa dapat mencemari lingkungan luar angkasa. Temuan ini juga menunjukkan bahwa mikroorganisme terestrial mampu melakukan kolonisasi dengan cepat," tambahnya.
"Fakta bahwa mikroba terestrial adalah penjajah terbaik Bumi berarti kita tidak akan pernah bisa mengabaikan sepenuhnya kontaminasi terestrial. Sebagian besar waktu, kontaminasi bukanlah masalah selama Anda mengetahui sumbernya. Masalah muncul ketika para ilmuwan mencoba mengklaim bahwa sifat 'asli' dari sebuah spesimen adalah bukti bahwa fitur-fitur tersebut berasal dari luar bumi," peneliti tersebut lebih lanjut menyatakan.
(wbs)