Sulap Gurun menjadi Gedung Pencakar Langit, PBB Vonis Arab Saudi Mempercepat Kiamat
loading...
A
A
A
Lahan dianggap terdegradasi jika produktivitasnya terganggu akibat aktivitas manusia seperti polusi atau penggundulan hutan. Penggurunan merupakan bentuk degradasi yang ekstrem.
Para aktivis menuduh Arab Saudi, eksportir minyak terbesar dunia, mencoba melemahkan seruan untuk menghentikan bahan bakar fosil pada perundingan iklim PBB COP29 bulan lalu di Azerbaijan.
Akan tetapi, penggurunan merupakan masalah yang terus menerus terjadi di wilayah kering tersebut.
"Kami adalah negara gurun. Kami terpapar pada bentuk degradasi lahan yang paling parah, yaitu penggurunan," kata wakil menteri lingkungan hidup Osama Faqeeha kepada AFP.
"Tanah kami gersang. Curah hujan kami sangat sedikit. Dan inilah kenyataannya. Dan kami telah menghadapi hal ini selama berabad-abad."
Arab Saudi bermaksud memulihkan 40 juta hektar lahan terdegradasi, kata Faqeeha kepada AFP, tanpa menyebutkan jadwalnya. Ia mengatakan Riyadh mengantisipasi pemulihan "beberapa juta hektar lahan" pada tahun 2030.
Sejauh ini 240.000 hektar telah dipulihkan menggunakan berbagai langkah termasuk larangan penebangan liar dan perluasan jumlah taman nasional dari 19 pada tahun 2016 menjadi lebih dari 500, kata Faqeeha.
Cara lain untuk memulihkan lahan meliputi penanaman pohon, rotasi tanaman, pengelolaan penggembalaan dan pemulihan lahan basah.
Sekretaris eksekutif UNCCD Thiaw mengatakan kepada AFP bahwa ia berharap pembicaraan tersebut akan menghasilkan kesepakatan untuk mempercepat pemulihan lahan dan mengembangkan pendekatan "proaktif" terhadap kekeringan.
"Kami telah kehilangan 40 persen tanah dan lahan kami," kata Thiaw.
Para aktivis menuduh Arab Saudi, eksportir minyak terbesar dunia, mencoba melemahkan seruan untuk menghentikan bahan bakar fosil pada perundingan iklim PBB COP29 bulan lalu di Azerbaijan.
Akan tetapi, penggurunan merupakan masalah yang terus menerus terjadi di wilayah kering tersebut.
"Kami adalah negara gurun. Kami terpapar pada bentuk degradasi lahan yang paling parah, yaitu penggurunan," kata wakil menteri lingkungan hidup Osama Faqeeha kepada AFP.
"Tanah kami gersang. Curah hujan kami sangat sedikit. Dan inilah kenyataannya. Dan kami telah menghadapi hal ini selama berabad-abad."
Arab Saudi bermaksud memulihkan 40 juta hektar lahan terdegradasi, kata Faqeeha kepada AFP, tanpa menyebutkan jadwalnya. Ia mengatakan Riyadh mengantisipasi pemulihan "beberapa juta hektar lahan" pada tahun 2030.
Sejauh ini 240.000 hektar telah dipulihkan menggunakan berbagai langkah termasuk larangan penebangan liar dan perluasan jumlah taman nasional dari 19 pada tahun 2016 menjadi lebih dari 500, kata Faqeeha.
Cara lain untuk memulihkan lahan meliputi penanaman pohon, rotasi tanaman, pengelolaan penggembalaan dan pemulihan lahan basah.
Sekretaris eksekutif UNCCD Thiaw mengatakan kepada AFP bahwa ia berharap pembicaraan tersebut akan menghasilkan kesepakatan untuk mempercepat pemulihan lahan dan mengembangkan pendekatan "proaktif" terhadap kekeringan.
"Kami telah kehilangan 40 persen tanah dan lahan kami," kata Thiaw.