Fenomena Air Terjun Berdarah Dikaitkan dengan Piramida di Bawah Antartika

Rabu, 04 Desember 2024 - 17:57 WIB
loading...
Fenomena Air Terjun...
Piramida di Bawah Antartika. FOTO/ INDY
A A A
ALASKA - Teori konspirasi telah mengalihkan perhatian mereka ke Antartika lebih dari yang Anda duga selama beberapa tahun terakhir.



Pertama, ada fenomena “air terjun berdarah” , yang hingga kini merupakan salah satu fenomena alam paling aneh yang mungkin Anda lihat, dan ada pula misteri mengenai apa yang disebut “piramida” yang telah ditemukan di benua tersebut.

Tapi, itu sama sekali bukan piramida, melainkan gunung.

Pegunungan Ellsworth adalah pegunungan tertinggi di Antartika dan membentang sejauh 400 km dan gunung yang dimaksud ditemukan oleh Ekspedisi Antartika Inggris tahun 1910-1913.

Dinamakan “Piramida” untuk menjaga agar hakikat sebenarnya dari penemuan tersebut tetap tersembunyi dari orang lain pada saat itu.

Namun, selama seratus tahun terakhir, orang-orang telah berspekulasi tentang sifat sebenarnya lokasi tersebut (meskipun itu benar-benar gunung, yang menyembul dari es) dan sekarang fitur geografis menarik kedua telah ditemukan dan membuat mereka membicarakannya lagi.

Lokasi yang dimaksud ditemukan pada koordinat 79°58'39.25?S 81°57'32.21?W, yang merupakan tempat yang paling banyak dicari di Google Earth. Lokasi kedua di 79°58'39.25?S 81°57'32.21?W Google Earth

Berbicara kepada IFL Science , ahli geologi di Pusat Penelitian Geosains Jerman di Potsdam, Dr. Mitch Darcy, mengatakan: “Struktur berbentuk piramida itu terletak di Pegunungan Ellsworth, yang merupakan pegunungan sepanjang lebih dari 400 km, jadi tidak mengherankan ada puncak-puncak berbatu yang muncul di atas es. Puncak-puncak itu jelas tersusun dari batu, dan merupakan suatu kebetulan bahwa puncak khusus ini memiliki bentuk seperti itu.

"Bentuknya tidak rumit, jadi bukan kebetulan yang istimewa. Menurut definisinya, itu adalah nunatak, yang merupakan puncak batu yang mencuat di atas gletser atau lapisan es. Yang ini bentuknya seperti piramida, tetapi bukan berarti itu bangunan buatan manusia."
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1338 seconds (0.1#10.140)