Mutasi Sempurna COVID-19 Terjadi di Indonesia, Dunia Keluarkan Tanda Bahaya

Minggu, 13 September 2020 - 20:33 WIB
loading...
A A A
Mutasi pada protein S-spike yang mengikat virus ke tubuh manusia ini meningkatkan jumlah ‘tonjolan’ pada coronavirus.

Para peneliti berpendapat, banyaknya jumlah tonjolan inilah yang membuat virus lebih cepat menginfeksi sel manusia, sehingga lebih mudah menginfeksi orang.

Sejak awal April lalu, para peneliti menemukan bahwa mutasi D614G di bawah kondisi laboratorium dapat menginfeksi lebih banyak sel berdasarkan perubahan Enzim protease atau peptidase, dan mutasi virus meningkatkan infektivitas 3 hingga 6 kali lipat.

Para peneliti kemudian menambahkan materi penelitian lainnya. Mereka menganalisis data 999 pasien Inggris yang dirawat di rumah sakit. Hasilnya menemukan bahwa pasien dengan mutasi virus D614G membawa lebih banyak strain, yaitu jumlah virus dalam tubuh lebih banyak, tetapi patogenisitasnya tidak meningkat.

Sementara itu, Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (Menristek/BRIN), Bambang PS Brodjonegoro, mengatakan, mutasi pada virus Corona tidak akan mengganggu upaya pengembangan vaksin yang saat ini tengah dilakukan.

Bambang juga mengimbau masyarakat agar tidak perlu panik berlebih terhadap mutasi, seperti D614G. “Namun harus tetap waspada penuh dan disiplin menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19, ” saran Bambang.
(wbs)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1691 seconds (0.1#10.140)