10 Kontroversi Hadiah Nobel, Salah Satunya Hitler Jadi Nominator

Senin, 05 Oktober 2020 - 05:30 WIB
loading...
10 Kontroversi Hadiah Nobel, Salah Satunya Hitler Jadi Nominator
Ajang Penghargaan Nobel tidak luput dari skandal. Penghinaan, pemenang yang diragukan, dan konflik kepentingan adalah beberapa kontroversi dalam penghargaan yang diinisiasi Alfred Nobel ini. Ilustrasi/SINDOnews/Titus Jefika Heri Hendarmawan
A A A
PENGHARGAAN Nobel pertama kali digelar pada 1901 dan sejak itu menjadi penghargaan paling bergengsi di dunia. Meski begitu, ajang penghargaan ini tak pernah lepas dari skandal. (Baca juga: Sejarah dan Fakta tentang Penghargaan Nobel)

Penghinaan, pemenang yang diragukan, dan konflik kepentingan adalah beberapa hal kontroversi di dalam penghargaan yang diinisiasi pengusaha Alfred Nobel ini. Berikut kisah skandal besar yang menyertai hadiah Nobel.

1. Nominasi Nobel Adolf Hitler
10 Kontroversi Hadiah Nobel, Salah Satunya Hitler Jadi Nominator

Adolf Hitler terlibat dalam dua skandal Nobel. Dia dinominasikan untuk hadiah Nobel perdamaian pada 1939 oleh seorang legislator Swedia. Meski dianggap sebagai lelucon, pencalonan itu akhirnya dicabut.

Skandal lainnya terjadi pada 1935 ketika jurnalis Jerman Carl von Ossietzky dianugerahi Penghargaan Nobel Perdamaian. Von Ossietzky secara terbuka mengkritik Hitler, yang membuat marah pemimpin Nazi itu. Hitler kemudian melarang orang Jerman menerima Hadiah Nobel apa pun dan membuat penghargaan Nobel Nasional tandingan untuk Seni dan Sains yang dikhususkan bagi warga Jerman. (Baca juga: Mereka yang Menolak Hadiah Nobel, Ada Terpaksa maupun Sukarela)

2. Dinominasikan 5 Kali, Gandhi Tak Pernah Menang
10 Kontroversi Hadiah Nobel, Salah Satunya Hitler Jadi Nominator

Aktivis politik India yang dihormati ini memerangi diskriminasi rasial di Afrika Selatan. Ia berperan penting dalam mendorong Undang-Undang Bantuan India tahun 1914, dan merupakan orang utama yang memiliki kontribusi besar kemerdekaan India.

Mahatma Gandhi pun dinominasikan Nobel sebanyak lima kali (dua kali di masa Perang Dunia II, lalu pada 1946, 1947, dan 1948). Ironisnya dia tidak pernah menang sekalipun pun. (Baca juga: Sikapi Konflik di India, PBNU Ajak Teladani Semangat Mahatma Gandhi)

Menurut mantan direktur Institut Nobel Geir Lundestad tidak pernahnya Gandhi memenangkan Nobel adalah satu kelalaian Komite Nobel. Dia menilai, Komite Nobel kala itu sangat Eropa-sentris sehingga mengabaikan tokoh-tokoh dari kawasan lain.

3. Kontroversi Nobel Perdamaian Arafat, Rabin, dan Peres
10 Kontroversi Hadiah Nobel, Salah Satunya Hitler Jadi Nominator

Pada 1994, tiga sosok didaulat Hadiah Nobel Perdamaian: Presiden Palestina Yasser Arafat, PM Israel Yitzhak Rabin, dan Menlu Israel Shimon Peres. Panitia Nobel menilai ketiganya berhasil mewujudkan Perjanjian Damai Oslo, untuk meredakan ketegangan di Timur Tengah.

Lantaran keputusan itu, salah satu anggota Komite Nobel, Kare Kristiansen, mengundurkan diri. Pada 4 November 1995, Yitzhak Rabin dibunuh oleh ekstremis Yahudi yang tidak menolak perdamaian dengan Palestina. (Baca juga: Palestina: Pembunuh Yasser Arafat Terungkap, Israel Terlibat)

4. Nobel ‘Kepagian’ untuk Obama
10 Kontroversi Hadiah Nobel, Salah Satunya Hitler Jadi Nominator

Pada 2009 ketika Presiden Amerika Serikat, Barack Obama didaulat menerima Nobel Perdamaian. Banyak kritik tertuju kepada keputusan ini lantaran dianggap terlalu dini.

Obama menerimanya hanya selang 9 bulan sejak disumpah menjadi presiden AS. Brian Becker, koordinator nasional Act Now To Stop War dan End Racism mengatakan bahwa penghargaan itu setara dengan "memberi Obama penghargaan 'Anda bukan George W. Bush'." (Baca juga: Berjuluk Presiden Perdamaian, tapi Obama Membom 7 Negara)

5. Kontroversi Nobel Perdamaian Henry Kissinger
10 Kontroversi Hadiah Nobel, Salah Satunya Hitler Jadi Nominator

Pada 1973, Menteri Luar Negeri AS, Henry Kissinger, mendapatkan Hadiah Nobel Perdamaian. Saat itu, ia bersama dengan pemimpin Vietnam Utara, Le Duc Tho. Komite Nobel menilai keduanya berjasa dalam mewujudkan gencatan senjata dalam Perang Vietnam. (Lihat grafis: Donald Trump dan Istri Umumkan Positif Covid-19 Lewat Twitter)

Kontroversi mencuat lantaran Henry Kissinger diketahui pernah memerintahkan hujan bom atas Hanoi, pusat kekuatan komunis Vietnam. Padahal, kala itu negosiasi sedang berlangsung. Bahkan, Le Duc Tho sendiri menolak menerima Hadiah Nobel tersebut. Dua orang anggota Komite Nobel mengundurkan diri sebagai protes atas terpilihnya Kissinger.

6. Kontroversi Nobel Kimia Fritz Haber dan Gas Klorin
10 Kontroversi Hadiah Nobel, Salah Satunya Hitler Jadi Nominator

Fritz Haber dianugerahi Hadiah Nobel Kimia pada 1919 karena menciptakan proses Haber-Bosch. Penemuan ini memungkinkan amonia diproduksi dalam skala massal dan membantu menciptakan pupuk yang mendukung pertanian.

Namun, penemu Polandia ini juga membantu mengembangkan gas klorin menjadi senjata kimia yang digunakan dalam Perang Dunia I dan menjadi senjata pemusnah massal mematikan. (Baca juga: Jenis-jenis Senjata Kimia, Efeknya Sangat Mematikan)

7. Konflik Kepentingan Harald zur Hausen
10 Kontroversi Hadiah Nobel, Salah Satunya Hitler Jadi Nominator

Penemu Jerman Harald zur Hausen , menerima penghargaan Nobel fisiologi atau kedokteran tahun 2008 untuk penemuan human papilloma virus (HPV) serta kaitannya dengan kanker serviks. Masalahnya adalah AstraZeneca, yang memproduksi vaksin HPV, mensponsori situs web Nobel Prize. (Baca juga: 9 Kumpulan Surat Menyentuh Para Peraih Nobel)

Selain itu, dua anggota panel yang memilih zur Hausen memiliki hubungan dengan AstraZeneca. Meskipun tidak ada kesalahan yang pernah terungkap, konflik kepentingan dianggap menjadi hal yang paling kontroversi dalam penghargaan tersebut.

8. Dilema Penemuan Antonio Egas Moniz yang Disalahgunakan
10 Kontroversi Hadiah Nobel, Salah Satunya Hitler Jadi Nominator

Pada 1949, Antonio Egas Moniz memeroleh Hadiah Nobel pada bidang kedokteran. Pakar neuron asal Portugal ini dianggap berjasa karena menemukan prosedur lobotomi untuk membedah otak manusia.

Lobotomi dirancang untuk menangani kasus keterbelakangan mental. Namun, sejak saat itu, lobotomi justru banyak disalahgunakan hingga akhirnya diabaikan sama sekali. (Lihat video: Pria Ini Mainkan Gitar Saat Operasi Otak)

9. Kontroversi Nobel Sastra untuk Bob Dylan
10 Kontroversi Hadiah Nobel, Salah Satunya Hitler Jadi Nominator

Pada 2016 hadiah Nobel bidang kesusastraan diberikan kepada penyanyi Bob Dylan . Selain sebagai musisi, Dylan juga dianggap sebagai sastrawan.

CNBC menyebut, Komite Nobel sering “melewatkan” para raksasa sastra dunia. Sebut saja James Joyce, Leo Tolstoy, Anton Chekov, Marcel Proust, Henrik Ibsen, Mark Twain, atau George Orwell. (Baca juga: Timothee Chalamet Negosiasi untuk Peran Bob Dylan, Christian Bale Bakal Main Film Thor)

10. Kontroversi Nobel Perdamaian untuk Uni Eropa
10 Kontroversi Hadiah Nobel, Salah Satunya Hitler Jadi Nominator

Pada 2012, Uni Eropa (UE) dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian dengan alasan “lebih dari enam dekade lamanya berkontribusi dalam upaya perdamaian dan rekonsiliasi, demokrasi, dan HAM di Eropa.” Kritik mencuat lantaran banyak negara UE yang terlibat perdagangan senjata, khususnya di negara-negara sarat konflik". (Baca juga: Dinilai Tidak Manusiawi, PBB Kritik Keras Sistem Migran UE)

Alfred Nobel mewariskan agar Hadiah Nobel diberikan kepada mereka yang mengupayakan pembatasan senjata. UE adalah salah satu produsen senjata terbesar di dunia,” kata Elsa-Britt Enger, aktivis Grandmothers for Peace kepada Reuters saat itu.

Sumber: www.worldatlas, www.britanica.com
(poe)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1955 seconds (0.1#10.140)