Sukses Menuju Mars, UEA Siap Luncurkan Rover Penjelajah Bulan di Tahun 2024

Senin, 12 Oktober 2020 - 04:33 WIB
loading...
Sukses Menuju Mars,...
UEA sedang mengembangkan Kota Sains Mars di gurun pasir dan mengambil bagian dalam praktik misi Planet Merah di fasilitas analog. Foto/Ira
A A A
JAKARTA - Uni Emirat Arab telah bergabung dengan negara-negara yang ingin mengeksplorasi bulan. Mereka tengah bersiap mengirimkan rover atau kendaraan penjelajah bulan yang dinamakan Rashid pada tahun 2024. (Baca juga: Dalam Delapan Bulan, 246 WNA Tersandung Kasus Keimigrasian )

Pengumuman tersebut datang saat misi pertama mereka mengirimkan pesawat luar angkasa, Hope, masih melakukan perjalanan ke Planet Merah (Mars). Misi itu adalah upaya berwawasan ilmiah yang dimaksudkan untuk mempelajari bagaimana iklim dan atmosfer Mars bekerja dari orbit.

Sedangkan Misi Bulan memiliki rasa yang berbeda, lebih fokus pada pengembangan teknologi dan mengevaluasi kekhawatiran sebelum misi eksplorasi awak dan durasi yang lebih lama meninggalkan Bumi dan mendarat di dunia lain (Bulan).

"Ada banyak tujuan ilmiah di balik misi ini yang akan membantu kita untuk lebih memahami bulan," ungkap Adnan AlRais dari Pusat Luar Angkasa, Mohammed Bin Rashid (MBRSC) UEA kepada Space.com.

Tetapi, lanjut dia, ini juga dalam jangka panjang untuk mendukung tujuan akhir NASA. Yakni mengirimkan manusia ke Mars dan membangun pemukiman di Mars.

Sebagai bagian dari program, UEA sedang mengembangkan "Kota Sains Mars" di gurun pasir dan mengambil bagian dalam praktik misi Planet Merah di fasilitas analog, di antara aktivitas lainnya.

Sementara itu, program astronot negara sedang memilih dua pesawat luar angkasa baru untuk menggandakan peringkatnya. UEA saat ini memiliki dua astronot, salah satunya menghabiskan waktu seminggu di Stasiun Luar Angkasa Internasional pada 2019. Dan baru-baru ini mengirim mereka ke Pusat Antariksa Johnson NASA untuk pelatihan tambahan.

Untuk program luar angkasa yang berumur kurang dari dua dekade, misi Bulan yang baru diumumkan menandai "perampokan" di luar area fokus satelit observasi Bumi, penerbangan luar angkasa manusia, dan eksplorasi Mars yang ada.

Mengapa Pergi ke Bulan?
Keputusan untuk menargetkan penjelajah bulan berasal dari pengakuan internasional atas Bulan sebagai batu loncatan ke Mars, dunia terdekat untuk menguji teknologi sebelum melakukan perjalanan berbulan-bulan ke Planet Merah.

"Masuk akal untuk pergi ke bulan," ucap Hamad Al Marzooqi, manajer proyek untuk misi bulan baru kepada Space.com.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2094 seconds (0.1#10.140)