Inilah Keistimewaan Unta sehingga Bisa Bertahan Hidup di Gurun Pasir

Rabu, 28 Oktober 2020 - 22:54 WIB
loading...
Inilah Keistimewaan Unta sehingga Bisa Bertahan Hidup di Gurun Pasir
Seni bela diri adalah olah raga yang paling banyak menguras energi dan stamina
A A A
JAKARTA - Unta adalah hewan yang istimewa. Mereka sanggup bertahan hidup di tengah gurun pasir tanpa minuman dan makanan berbulan-bulan. (Baca juga: Vaksin Merah Putih Proses Uji Coba di Hewan, Menristek Perkirakan Selesai Akhir Tahun 2020 )

Tapi benarkah itu karena punuk unta yang menyimpan air? Jawabannya tidak 100% benar.

Meskipun unta memiliki trik untuk memanfaatkan air semaksimal mungkin, punuk mereka bukanlah salah satunya. Jadi mengapa unta memiliki punuk di punggungnya? Jawabannya adalah sebagai "ruang" penyimpanan lemak.

"Mereka menghadapi musim kemarau ketika makanan dan air langka," kata Rick Schwartz, pengawas perawatan hewan dan juru bicara nasional di Kebun Binatang San Diego.

Saat makanan tersedia, unta makan cukup kalori untuk membangun punuknya sehingga mereka bisa bertahan lama ketika makanan langka. "Dengan punuk "penuh", unta bisa bertahan hingga empat atau bahkan lima bulan tanpa makanan," kata Schwartz.

Ketika unta menghabiskan lemaknya, punuknya yang kosong akan jatuh seperti balon kempes sampai mereka makan cukup untuk "mengembang" lagi.

Anak unta sendiri tidak dilahirkan dengan timbunan lemak ini dan tidak tumbuh saat mereka menyusui. "Semua energi yang mereka dapatkan dari ibu akan digunakan untuk pertumbuhan tubuh," kata Schwartz kepada Live Science.

Unta muda mulai menyapih ketika mereka berumur 4 sampai 6 bulan, meskipun punuknya tidak mulai terbentuk sampai berumur 10 bulan sampai satu tahun. "Tapi karena unta liar berurusan dengan siklus musim, mereka perlu memiliki semacam punuk dalam tahun pertama itu," jelas Schwartz. "Mereka harus melewati musim kemarau pertama itu."

Di dunia, ada dua spesies unta. Unta Baktria (Camelus bactrianus) hidup di beberapa bagian China barat dan Asia Tengah, dan mereka memiliki dua punuk. Sedangkan unta Arab (Camelus dromedarius) lebih umum dan hanya memiliki satu. Namun sejauh yang diketahui Schwartz, gundukan ekstra tersebut tidak memungkinkan unta Baktria pergi lebih lama tanpa makanan.

Meskipun banyak hewan menyimpan lemak di sekitar perut dan sampingnya, unta menumpuk berat badan secara vertikal. "Satu teori mengatakan unta memiliki perut kapalan yang mereka taruh langsung di pasir, dan lemak perut bisa membuatnya lebih sulit untuk berbaring dengan cara ini," ujar Schwartz.

Teori lain adalah menjadi tinggi dan sempit, dengan lemak disimpan dalam punuk bukannya di sekitar sisi, berarti unta terkena lebih sedikit sinar matahari dan lebih sedikit panas.

Karena punuk unta menyimpan makanan, dromedari membutuhkan cara lain untuk mengatasi kelangkaan air. Misalnya, unta dapat minum hingga 30 galon (114 liter) air dalam sekali makan, mereka mengeluarkan kotoran kering untuk menahan air, dan ginjal mereka secara efisien mengeluarkan racun dari air dalam tubuh sehingga mereka dapat menahan sebanyak mungkin.

Unta memiliki beberapa cara lain untuk membuat setiap minum air pergi jauh. Misalnnya dengan menangkap kelembapan dari setiap napas yang mereka embuskan melalui hidung. (Baca juga: Gocek Indonesia, Tesla Tergiur Rayuan Maut India )

"Kemampuan luar biasa untuk hidup dengan lebih sedikit air mungkin alasan mengapa muncul mitos bahwa jika mereka hidup begitu lama tanpa air, mereka pasti menyimpan air di punuk," pungks Schwartz.
(iqb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1710 seconds (0.1#10.140)