Arkeolog Teliti Kutukan Firaun yang Mematikan, Ini Faktanya

Minggu, 28 April 2024 - 21:53 WIB
loading...
Arkeolog Teliti Kutukan Firaun yang Mematikan, Ini Faktanya
Makam Raja Tutankhamun. FOTO/ IFL SCIENCE
A A A
KAIRO - Penemuan makam Raja Tutankhamun pada tahun 1922 merupakan salah satu penemuan arkeologi paling penting di abad ke-20.



Seperti dilansir dari IFL Science, namun, penemuan ini juga diselimuti legenda dan ketakutan, yang berpusat pada apa yang disebut "Kutukan Firaun".

Kutukan ini konon menimpa mereka yang berani mengganggu peristirahatan para firaun Mesir Kuno, membawa kematian dan kemalangan bagi mereka.

Salah satu kisah paling terkenal terkait kutukan ini adalah kematian Lord Carnarvon, penyandang dana utama ekspedisi Tutankhamun.

Carnarvon meninggal hanya beberapa bulan setelah makam dibuka, memicu spekulasi bahwa dia telah menjadi korban kutukan.

Namun, kenyataannya jauh lebih kompleks. Carnarvon memiliki kesehatan yang buruk selama bertahun-tahun sebelum kematiannya, menderita infeksi paru-paru kronis akibat kecelakaan mobil.

Kematiannya pada tahun 1923 lebih mungkin disebabkan oleh komplikasi kesehatan yang sudah ada daripada kutukan supernatural.

Penelitian selanjutnya juga menunjukkan bahwa banyak anggota tim ekskavasi Tutankhamun yang hidup panjang dan sehat setelah penemuan tersebut. Faktanya, Howard Carter, pemimpin ekskavasi, hidup selama 17 tahun setelah membuka makam.

Meskipun beberapa kematian memang terjadi di antara mereka yang terlibat dengan makam Tutankhamun, tidak ada bukti statistik yang menunjukkan bahwa jumlahnya lebih banyak daripada yang diharapkan secara alami.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1044 seconds (0.1#10.140)