WHO Investigasi Asal-Muasal COVID-19, Wuhan Jadi Target Pertama

Jum'at, 13 November 2020 - 20:05 WIB
loading...
A A A
WHO dalam keterangan resminya melaporkan, tim tersebut mengadakan pertemuan virtual pertamanya, termasuk para peneliti di China, pada 30 Oktober, dan sedang meninjau bukti awal dan mengembangkan protokol penelitian. Fase awal investigasi di Wuhan mungkin akan dilakukan oleh para peneliti yang sudah ada di China, dan peneliti internasional akan melakukan perjalanan ke negara itu setelah meninjau hasil tersebut.

Di Wuhan, para peneliti akan melihat lebih dekat pasar daging dan hewan Huanan, yang telah dikunjungi oleh banyak orang yang paling awal didiagnosis dengan COVID-19. Apa peran pasar dalam penyebaran virus tetap menjadi misteri. Investigasi awal mengambil sampel bangkai hewan beku di pasar, tetapi tidak ada yang menemukan bukti SARS-CoV-2, menurut laporan 5 November dari kerangka acuan misi WHO.

Tetapi, sampel lingkungan, yang sebagian besar diambil dari saluran air dan limbah, terbukti positif terkena virus. "Studi pendahuluan belum menghasilkan petunjuk yang kredibel untuk mempersempit area penelitian," kata laporan itu.

Misi WHO akan menyelidiki satwa liar dan ternak yang dijual di pasar tersebut, termasuk rubah, rakun (Procyon lotor) dan rusa sika (Cervus nippon). Mereka juga akan menyelidiki pasar lain di Wuhan, dan melacak perjalanan hewan melalui China dan melintasi perbatasan. Peneliti akan memprioritaskan hewan yang diketahui rentan terhadap virus, seperti kucing dan cerpelai.

Tim juga akan melihat catatan rumah sakit Wuhan, untuk mengetahui apakah virus itu menyebar sebelum Desember 2019. Para peneliti mewawancarai orang pertama yang diidentifikasi mengidap COVID-19, untuk mencari tahu di mana mereka mungkin terpapar, dan akan melakukan tes.

Sampel darah dari staf medis, teknisi laboratorium dan pekerja pertanian dikumpulkan dalam beberapa pekan dan bulan sebelum Desember, untuk mencari antibodi terhadap SARS-CoV-2. Laporan tersebut mengakui bahwa beberapa dari pekerjaan ini mungkin sudah berjalan di China.

Rencana Jangka Panjang
Penyelidikan awal di Wuhan akan menginformasikan studi jangka panjang tentang asal-usul pandemik yang dapat membawa penyelidik ke luar China. “Di mana epidemik pertama kali terdeteksi tidak selalu mencerminkan di mana mulainya,” kata WHO dan mereka mencatat laporan awal RNA virus yang terdeteksi dalam sampel limbah sebelum kasus pertama diidentifikasi.

"Pernyataan ini dapat merujuk pada studi, yang diposting di server pracetak medRxiv tanpa tinjauan sejawat, yang secara retrospektif menguji sampel limbah Spanyol dari Maret 2019 dan menemukan fragmen SARS-CoV-2," kata Raina MacIntyre, seorang ahli epidemiologi di Universitas New South Wales di Sydney, Australia.

“Jika penelitian ini benar, kami harus menanyakan bagaimana virus itu di Spanyol pada Maret tahun lalu,” katanya.

Rencana untuk melihat ke luar China masuk akal, mengingat pengawasan ekstensif pada kelelawar di China sejak wabah SARS 2002 telah mengidentifikasi hanya kerabat jauh SARS-CoV-2, kata Wang. Semakin banyak ahli yang berpikir bahwa nenek moyang terdekat atau dekat SARS-CoV-2 lebih mungkin ada pada kelelawar di luar China.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1497 seconds (0.1#10.140)