LAPAN Pastikan Hujan Meteor di Pekan Kedua Desember 2020

Selasa, 08 Desember 2020 - 06:03 WIB
loading...
LAPAN Pastikan  Hujan Meteor di Pekan Kedua Desember 2020
Ada beberapa fenomena luar angkasa yang akan terjadi sepanjang 9 - 15 Desember 2020, dilansir dari akun Instagram resmi @pussainsa_lapan, Senin (7/12/2020). Foto/Ist.
A A A
JAKARTA - Bulan Desember sudah hampir memasuki pekan keduanya. Pusat Sains Antariksa dari Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) pun mengumumkan, akan ada beberapa fenomena astronomi yang terjadi selama tujuh hari ke depan. BACA JUGA - Perjuangan Rolex Kuasai Dunia Horology hingga Berlabel Jam Orang Sukses

Berikut ini beberapa fenomena luar angkasa yang akan terjadi sepanjang 9 - 15 Desember 2020, dilansir dari akun Instagram resmi @pussainsa_lapan, Senin (7/12/2020). BACA JUGA - Jam Tangan Misterius Kurt Cobain yang Tak Banyak Orang Tahu

Konjungsi Bulan dan Venus (13 Desember)

Puncak konjungai Bulan dan Venus terjadi pada pukul 02.45 WIB dengan sudut pisah 1,25 derajat. Tetapi kedua objek langit ini baru akan terbit pada pukul 04.00 WIB dari arah Timur - Tenggara, dengan sudut pisah 1,45 derajat, dan terakhir terlihat ketika terbit Matahari pukul 05.30 WIB dengan sudut 2 derajat.

Titik Terdekat Bulan dari Bumi (13 Desember)

Bulan akan berada pada titik terdekat Bumi (perige) pada pukul 03.34.36 WIB dengan jarak 361.757 km, iluminasi 4,73% (fase sabit akhir), magnitudo visual -6,40 dan lebar sudut 1,56 menit busur.

Saat itu, Bulan terletak di konstelasi Libra ketika perige. Tetapi baru dapat disaksikan sejak pukul 04.00 WIB hingga terbit Matahari, karena Bulan masih berada di bawah ufuk ketika puncak perige.

Meteor Geminid (13 - 14 Desember)

Hujan meteor Geminid adalah hujan meteor yang titik radiannya berada di konstelasi Gemini. Hujan meteor ini bisa disaksikan sejak pukul 20.00 WIB (13/12/2020) sampai pukul 05.00 WIB (14/12/2020).

Intensitar turunnya hujan meteor ini sekitar 86 - 107 meteor per jam untuk wilayah Indonesia, dengan ketinggian titik radian ketika kulminasi bervariasi, mulai 45 derajat (Pulau Rote) hingga 62 derajat (Pulau Weh).

Bulan Sabit Tua (14 Desember)

Bulan Sabit tua bisa disaksikan terakhir kali dengan mata telanjang sejak pukul 04.50 WIB hingga terbit Matahari pukul 05.30 WIB, dengan jarak toposentris 361.743 km, iluminasi 0,79%, magnitudo visual -4,99 dan lebar sudut 0,13 menit busur.

Bulan Sabit tua kali ini berumur 28 hari 17,37 jam, elongasi 9,23 derajat dan terbit dari arah Timur - Tenggara di konstelasi Ophiuchus.

Bulan Sabit Muda (15 Desember)

Bulan Sabit muda bisa dilihat pertama kali dengan alat bantu optik sejak terbenamnya Matahari pukul 18.00 WIB hingga 18.45 WIB ketika Bulan tenggelam, dengan jarak toposentris 359.735 km, iluminasi 2,27%, dan lebar sudut 0,76 menit busur.

Bulan Sabit muda kali ini berumur 18,75 jam, elongasi 9,64 derajat dan terbenam dari arah Barat - Barat Daya di konstelasi Sagitarius.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1676 seconds (0.1#10.140)