Lem Perekat Berteknologi Medan Magnet Bekerja Super Cepat

Senin, 28 Desember 2020 - 01:00 WIB
loading...
Lem Perekat Berteknologi...
Lem perekat dengan metode magnetocuring. Dok. NTUsg/Youtube
A A A
Jakarta - Ilmuwan dari Universitas Teknologi Nanyang Singapura (NTU) telah mengembangkan metode pengeleman super cepat. Metode ini disebut dengan magnetocuring, yang tidak membutuhkan apapun kecuali medan magnet.

Melihat banyaknya produk seperti sepeda komposit, helm dan tongkat yang dibuat dengan perekat epoksi dua bagian, menjadi dasar pembuatan lem perekat super cepat ini. Bagaimana tidak, sistem pengeleman yang ada saat ini masih tergolong mahal dan butuh proses cukup lama.

Baca juga : Dituding Sebar Virus Corona, Rakyat Inggris Hancurkan 159 BTS 5G

Bahan perekat benda keras pada umumnya membutuhkan udara, panas atau cahaya untuk mengeringkan dan mengikat satu sama lain. Cara tradisional ini dapat dikatakan banyak menghabiskan energi dan sangat menyita waktu.

Magnetocuring merupakan pengembangan baru yang memiliki banyak keunggulan. Selain itu, penggunaan lem super cepat dapat diaplikasikan di banyak bidang.

Mengutip laman Interesting Engineering, profesor Terry Steele mengungkapkan bahwa kunci pengembangan adalah cara untuk mengawetkan perekat dalam beberapa menit setelah terpapar medan magnet. Ini juga dilakukan untuk mencegah pengaplikasian pada permukaan yang terlalu panas.

"Ini penting karena beberapa permukaan yang ingin kita gabungkan sangat sensitif terhadap panas, seperti elektronik fleksibel dan plastik yang dapat terurai secara hayati," kata Steele.

Lem baru ini mengandung nanopartikel magnetik khusus yang memanas dan mengikat secara otomatis ketika energi elektromagnetik diterapkan. Ini menghasilkan proses pengawetan yang hanya membutuhkan waktu lima menit.

"Pengeringan perekat magnetocuring kami yang baru hanya membutuhkan waktu beberapa menit, bukan berjam-jam, namun mampu mengamankan permukaan dengan ikatan kekuatan tinggi yang sangat diminati dalam industri olahraga, medis, otomotif, dan kedirgantaraan," kata peneliti Dr Richa Chaudhary.

Proses yang efisien sangat membantu dalam menghemat biaya. Ruang dan energi yang dibutuhkan untuk pengeringan panas konvensional juga berkurang secara signifikan.

Baca juga : Pengamat Menilai Konten Pelecehan Lagu Indonesia Raya Jelas Melanggar Hukum

Prosesnya jauh lebih hemat energi daripada pendekatan lem konvensional yang menggunakan energi 120 kali lebih sedikit daripada oven industri. Ini menjadikan proses beradaptasi juga lebih muda.

"Kecepatan dan suhu pengeleman dapat disesuaikan, sehingga produsen produk yang ada dapat mendesain ulang atau memperbaiki metode produksi yang ada," kata profesor Raju V. Ramanujan.
(fan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2051 seconds (0.1#10.140)