Mutasi Corona Ditemukan, Ilmuwan Takut Vaksin Covid-19 Tak Ampuh
loading...
A
A
A
NEW YORK - Virus Corona telah bermutasi dan diketahui menular lebih cepat. Beberapa negara telah melaporkan penemuan mutasi baru tersebut, seperti di Inggris dan Afrika Selatan. BACA JUGA - Cerita Perjuangan Ilmuwan Demi Membuat Vaksin COVID-19
Profesor Mikrobiologi Selular dari Universitas of Reading, Simon Clarke, mengatakan kedua varian mutasi virus corona itu memiliki beberapa karakter yang sama. Namun, mutasi di Afrika Selatan disebut memiliki mutasi tambahan yang patut mendapat perhatian. BACA JUGA - Simpan Banyak Fakta, Donald Trump Restui Pengungkapan UFO
Sebelumnya, Trudy Lang, profesor kesehatan global dari Universitas Oxford, Inggris, menjelaskan bahwa mutasi virus merupakan hal yang biasa terjadi. Tetapi perubahan ini tak serta merta membuat virus menjadi lebih mematikan.
Di sisi lain, saat ini para ilmuwan telah menemukan beberapa vaksin Covid-19 . Namun, ilmuwan juga khawatir vaksin yang ada saat ini tidak mempan terhadap mutasi virus baru tersebut, sehingga vaksin tidak ampuh memberantas virus Corona.
"Mutasi lonjakan pada varian Afrika Selatan mengkhawatirkan, dan dapat menyebabkan beberapa kemunculan dari perlindungan kekebalan," ujar Lawrence Young, ahli virologi dan profesor onkologi molekuler Universitas Warwick.
CEO BioNtech, Ugur Sahin dan John Bell, mengatakan pihaknya sedang menguji keampuhan vaksin buatannya dalam menghadapi mutasi baru virus corona.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Inggris menegaskan bahwa hingga saat ini pihaknya tidak memiliki bukti yang menunjukan vaksin Covid-19 yang ada saat ini, tidak bisa bekerja pada varian baru virus Corona.
Profesor Mikrobiologi Selular dari Universitas of Reading, Simon Clarke, mengatakan kedua varian mutasi virus corona itu memiliki beberapa karakter yang sama. Namun, mutasi di Afrika Selatan disebut memiliki mutasi tambahan yang patut mendapat perhatian. BACA JUGA - Simpan Banyak Fakta, Donald Trump Restui Pengungkapan UFO
Sebelumnya, Trudy Lang, profesor kesehatan global dari Universitas Oxford, Inggris, menjelaskan bahwa mutasi virus merupakan hal yang biasa terjadi. Tetapi perubahan ini tak serta merta membuat virus menjadi lebih mematikan.
Di sisi lain, saat ini para ilmuwan telah menemukan beberapa vaksin Covid-19 . Namun, ilmuwan juga khawatir vaksin yang ada saat ini tidak mempan terhadap mutasi virus baru tersebut, sehingga vaksin tidak ampuh memberantas virus Corona.
"Mutasi lonjakan pada varian Afrika Selatan mengkhawatirkan, dan dapat menyebabkan beberapa kemunculan dari perlindungan kekebalan," ujar Lawrence Young, ahli virologi dan profesor onkologi molekuler Universitas Warwick.
CEO BioNtech, Ugur Sahin dan John Bell, mengatakan pihaknya sedang menguji keampuhan vaksin buatannya dalam menghadapi mutasi baru virus corona.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Inggris menegaskan bahwa hingga saat ini pihaknya tidak memiliki bukti yang menunjukan vaksin Covid-19 yang ada saat ini, tidak bisa bekerja pada varian baru virus Corona.
(wbs)