Ilmuwan Percaya Bahwa Air yang Ada di Bumi Berasal dari Meteorit
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dalam satu abad terakhir, para ilmuwan berusaha membongkar rahasia asal muasal keberadaan air di bumi . Melalui penelitian panjang, ilmuwan percaya bahwa air yang ada di bumi berasal dari meteorit yang jatuh ke bumi.
Dikutip dari Phys, sebuah tim peneliti yang berafiliasi dengan institusi di Australia, AS, dan Prancis telah menemukan bukti pergerakan air yang relatif baru di meteorit yang baru saja bertabrakan dengan Bumi. (Baca: Google Maps Ungkap Mahluk Misterius di Antartika)
Dalam makalah mereka yang diterbitkan dalam jurnal Science, kelompok tersebut menjelaskan studi mereka tentang meteorit karbonit chondrite (CC) yang mendarat di permukaan bumi dalam satu abad terakhir dan apa yang mereka temukan.
Banyak ilmuwan percaya bahwa air yang ada di bumi berasal dari meteorit. Teori ini memang sulit dibuktikan karena meteorit yang ditemukan sampai saat ini tidak mengandung air. Namun ilmuwan yakin bawah kondisi itu terjadi karena reaksi kimia ketika meteroit itu terbawa komet jutaan tahun yang lalu. (Baca juga: Punya Bukti Kuat, Astrofisikawan Harvard Percaya Alien Cerdas Kunjungi Bumi)
Dalam upaya mengungkap rahasia keberadaan air di bumi, para peneliti melihat gagasan itu dari sudut lain. Mereka mempelajari isotop dalam meteorit yang telah mendarat di Bumi selama seabad terakhir.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa sebagian besar, meteorit CC terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu sebagai bagian dari asteroid yang lebih besar. Untuk mengetahui apakah meteoroit ini mungkin memiliki bukti sejarah air, para peneliti melihat distribusi uranium dan thorium dalam sampel — yang pertama larut dalam air sedangkan yang terakhir tidak. (Baca juga: Hebat, Tanpa Diperiksa LAPAN Tahu Detaik Meteor yang Jatuh di Medan)
Dalam mempelajari kemungkinan itu, para ilmuwan meneliti sembilan meteorit yang jatuh ke bumi . Para peneliti menemukan distribusi yang mereka cari — sebuah temuan yang menunjukkan bahwa air telah bergerak karena pencairan, kemungkinan besar dalam 1 juta tahun terakhir.
Para peneliti menyatakan bahwa meteorit semacam itu tidak hanya dapat mengirimkan air ke Bumi selama tahun-tahun pembentukan planet; mereka juga bisa melakukannya di masa lalu yang jauh lebih lama.
Dikutip dari Phys, sebuah tim peneliti yang berafiliasi dengan institusi di Australia, AS, dan Prancis telah menemukan bukti pergerakan air yang relatif baru di meteorit yang baru saja bertabrakan dengan Bumi. (Baca: Google Maps Ungkap Mahluk Misterius di Antartika)
Dalam makalah mereka yang diterbitkan dalam jurnal Science, kelompok tersebut menjelaskan studi mereka tentang meteorit karbonit chondrite (CC) yang mendarat di permukaan bumi dalam satu abad terakhir dan apa yang mereka temukan.
Banyak ilmuwan percaya bahwa air yang ada di bumi berasal dari meteorit. Teori ini memang sulit dibuktikan karena meteorit yang ditemukan sampai saat ini tidak mengandung air. Namun ilmuwan yakin bawah kondisi itu terjadi karena reaksi kimia ketika meteroit itu terbawa komet jutaan tahun yang lalu. (Baca juga: Punya Bukti Kuat, Astrofisikawan Harvard Percaya Alien Cerdas Kunjungi Bumi)
Dalam upaya mengungkap rahasia keberadaan air di bumi, para peneliti melihat gagasan itu dari sudut lain. Mereka mempelajari isotop dalam meteorit yang telah mendarat di Bumi selama seabad terakhir.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa sebagian besar, meteorit CC terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu sebagai bagian dari asteroid yang lebih besar. Untuk mengetahui apakah meteoroit ini mungkin memiliki bukti sejarah air, para peneliti melihat distribusi uranium dan thorium dalam sampel — yang pertama larut dalam air sedangkan yang terakhir tidak. (Baca juga: Hebat, Tanpa Diperiksa LAPAN Tahu Detaik Meteor yang Jatuh di Medan)
Dalam mempelajari kemungkinan itu, para ilmuwan meneliti sembilan meteorit yang jatuh ke bumi . Para peneliti menemukan distribusi yang mereka cari — sebuah temuan yang menunjukkan bahwa air telah bergerak karena pencairan, kemungkinan besar dalam 1 juta tahun terakhir.
Para peneliti menyatakan bahwa meteorit semacam itu tidak hanya dapat mengirimkan air ke Bumi selama tahun-tahun pembentukan planet; mereka juga bisa melakukannya di masa lalu yang jauh lebih lama.
(ysw)