Terkubur 20.000 Tahun, Bangkai Badak Berbulu Ditemukan di Siberia
loading...
A
A
A
SIBERIA - Lapisan es yang mencair di wilayah Abyisky, Yakuta, Siberia Timur, Rusia mengungkap misteri yang terkubur selama 20.000 tahun. Saat es mencair, warga menemukan bangkai badak berbulu dari zaman es yang terawetkan dengan baik.
Para ahli masih menunggu es mancair untuk membawa bangkai badak berbulu ke laboratorium untuk diteliti lebih jauh. Kondisi bangkai badak ini cukup baik dengan organ dalam yang masih utuh dan akan mengambil sampel untuk melakukan analisa radiokarbon. (Baca: Garis Keturunan Anjing Berasal dari Zaman Es)
Badak berbulu ini diyakini hidup di era Pleistosen, antara 20.000 hingga 50.000 tahun yang lalu.
Valery Plotnikov, seorang peneliti yang memeriksa sisa-sisa bangkai itu, mengatakan kepada media Rusia, bahwa badak ini berusia antara tiga hingga empat tahun saat mati, kemungkinan karena tenggelam.
Dia mengatakan banyak jaringan lunak masih terlihat, termasuk bagian usus dan alat kelamin. "Culanya juga masih awet - Ini adalah temuan yang langka, karena ini bisa terurai dengan cepat," kata Plotnikov, paleontolog dari Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia, seperti dikutip dari Yakutia 24 TV.
Badak ini pertama kali ditemukan oleh penduduk setempat di tepi sungai Tirekhtyakh pada Agustus lalu. Beberapa tahun terakhir, juga ditemukan sisa-sisa jasad dari mamut, badak berbulu, anak kuda, beberapa anak anjing, dan anak singa gua, di sejumlah wilayah Siberia. (Baca juga: 74 Ekor Badak Jawa yang Tersisa Rayakan Hari Badak Sedunia)
Pada September, para peneliti mengatakan mereka telah menemukan bangkai beruang yang cukup terawetkan dari periode Zaman Es di Kepulauan Lyakhovsky di timur laut Rusia.
Para ahli masih menunggu es mancair untuk membawa bangkai badak berbulu ke laboratorium untuk diteliti lebih jauh. Kondisi bangkai badak ini cukup baik dengan organ dalam yang masih utuh dan akan mengambil sampel untuk melakukan analisa radiokarbon. (Baca: Garis Keturunan Anjing Berasal dari Zaman Es)
Badak berbulu ini diyakini hidup di era Pleistosen, antara 20.000 hingga 50.000 tahun yang lalu.
Valery Plotnikov, seorang peneliti yang memeriksa sisa-sisa bangkai itu, mengatakan kepada media Rusia, bahwa badak ini berusia antara tiga hingga empat tahun saat mati, kemungkinan karena tenggelam.
Dia mengatakan banyak jaringan lunak masih terlihat, termasuk bagian usus dan alat kelamin. "Culanya juga masih awet - Ini adalah temuan yang langka, karena ini bisa terurai dengan cepat," kata Plotnikov, paleontolog dari Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia, seperti dikutip dari Yakutia 24 TV.
Badak ini pertama kali ditemukan oleh penduduk setempat di tepi sungai Tirekhtyakh pada Agustus lalu. Beberapa tahun terakhir, juga ditemukan sisa-sisa jasad dari mamut, badak berbulu, anak kuda, beberapa anak anjing, dan anak singa gua, di sejumlah wilayah Siberia. (Baca juga: 74 Ekor Badak Jawa yang Tersisa Rayakan Hari Badak Sedunia)
Pada September, para peneliti mengatakan mereka telah menemukan bangkai beruang yang cukup terawetkan dari periode Zaman Es di Kepulauan Lyakhovsky di timur laut Rusia.
(ysw)