Selain Suara, Black Box Simpan 700 Parameter Data Berbeda
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kotak hitam atau black box pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di Perairan Kepulauan Seribu, telah ditemukan pada pukul 16.20 WIB, Selasa (12/1/2021).
(Baca juga: Pencarian Korban Sriwijaya Air, Penyelam Polri Dapatkan 21 Temuan)
Rasanya hampir semua orang pernah mendengar tentang black box ini. Black box menjadi salah satu komponen yang paling dicari saat terjadi kecelakaan pesawat. Sebab kotak hitam memiliki fungsi penting dalam membantu mengetahui penyebab kecelakaan pesawat. (Baca juga: Bersandar di JICT 2, KRI Tenggiri-865 Bawa 6 Kantong Korban Sriwijaya Air)
Lalu apa sebenarnya kotak hitam itu ?
Kotak hitam adalah istilah umum yang populer digunakan tetapi dalam industri penerbangan, umumnya disebut sebagai perekam data penerbangan elektronik atau electronic flight data recorder.
Pada dasarnya black box ini adalah hard drive yang diperkuat untuk merekam segala sesuatu selama penerbangan.
Dilansir dari laman FlightRadar24, yang disebut black box adalah Cockpit Voice Recorder (CVR), Flight Data Recorder (FDR), atau kombinasi keduanya seperti yang dimiliki pesawat modern.
FDR bertugas untuk merekam beragam data tentang semua aspek pesawat saat terbang. Data yang direkam FDR mencangkup sekitar 700 parameter berbeda, termasuk kondisi sayap, autopilot, pengukur bahan bakar, ketinggian pesawat, kecepatan udara, hingga arah pesawat.
Sementara, CVR merekam percakapan di dek penerbangan termasuk percakapan pilot, dan suara lain seperti transmisi radio dan alarm otomatis.
Kedua boks itu menyimpan informasi penerbangan dan membantu dalam rekonstruksi berbagai peristiwa yang terjadi di pesawat termasuk kecelakaan pesawat terbang.
Semua kotak hitam memiliki suar pencari lokasi bawah air yang mengirimkan sinyal saat kontak dengan air. Hal ini tentu sangat membantu pencarian black box jika ada kejadian seperti pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di lautan.
Lalu mengapa Black Box bisa tidak rusak ketika pesawat jatuh?
Black box diketahui disimpan di sebuah tempat yang terbuat dari baja atau titanium. Tempat itu juga terisolasi dari panas ekstrim, dingin dan basah.
Agar semakin terlindungi biasanya ditaruh di bagian ujung ekor pesawat. Bagian itu diketahui merupakan tempat yang paling kecil menerima dampak apabila pesawat jatuh. Black box juga dilengkapi dengan suar yang akan mengirimkan sinyal selama tiga puluh hari.
(Baca juga: Pencarian Korban Sriwijaya Air, Penyelam Polri Dapatkan 21 Temuan)
Rasanya hampir semua orang pernah mendengar tentang black box ini. Black box menjadi salah satu komponen yang paling dicari saat terjadi kecelakaan pesawat. Sebab kotak hitam memiliki fungsi penting dalam membantu mengetahui penyebab kecelakaan pesawat. (Baca juga: Bersandar di JICT 2, KRI Tenggiri-865 Bawa 6 Kantong Korban Sriwijaya Air)
Lalu apa sebenarnya kotak hitam itu ?
Kotak hitam adalah istilah umum yang populer digunakan tetapi dalam industri penerbangan, umumnya disebut sebagai perekam data penerbangan elektronik atau electronic flight data recorder.
Pada dasarnya black box ini adalah hard drive yang diperkuat untuk merekam segala sesuatu selama penerbangan.
Dilansir dari laman FlightRadar24, yang disebut black box adalah Cockpit Voice Recorder (CVR), Flight Data Recorder (FDR), atau kombinasi keduanya seperti yang dimiliki pesawat modern.
FDR bertugas untuk merekam beragam data tentang semua aspek pesawat saat terbang. Data yang direkam FDR mencangkup sekitar 700 parameter berbeda, termasuk kondisi sayap, autopilot, pengukur bahan bakar, ketinggian pesawat, kecepatan udara, hingga arah pesawat.
Sementara, CVR merekam percakapan di dek penerbangan termasuk percakapan pilot, dan suara lain seperti transmisi radio dan alarm otomatis.
Kedua boks itu menyimpan informasi penerbangan dan membantu dalam rekonstruksi berbagai peristiwa yang terjadi di pesawat termasuk kecelakaan pesawat terbang.
Semua kotak hitam memiliki suar pencari lokasi bawah air yang mengirimkan sinyal saat kontak dengan air. Hal ini tentu sangat membantu pencarian black box jika ada kejadian seperti pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di lautan.
Lalu mengapa Black Box bisa tidak rusak ketika pesawat jatuh?
Black box diketahui disimpan di sebuah tempat yang terbuat dari baja atau titanium. Tempat itu juga terisolasi dari panas ekstrim, dingin dan basah.
Agar semakin terlindungi biasanya ditaruh di bagian ujung ekor pesawat. Bagian itu diketahui merupakan tempat yang paling kecil menerima dampak apabila pesawat jatuh. Black box juga dilengkapi dengan suar yang akan mengirimkan sinyal selama tiga puluh hari.
(wbs)