Hasil Vaksin Sinovac China Dilaporkan Beragam, Apa Artinya Bagi Kita?

Senin, 18 Januari 2021 - 21:02 WIB
loading...
A A A
"Mengingat populasi Indonesia yang besar, banyak orang dapat memperoleh manfaat dari vaksin ini bahkan dengan efektivitas 65%," tambahnya.

Para ilmuwan mengatakan hasil yang beragam tidak mengejutkan untuk vaksin dengan kemanjuran lebih rendah yang telah diuji pada sejumlah kecil orang. Hasil beragam juga telah dilaporkan dari uji coba vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh University of Oxford, Inggris, dan perusahaan obat AstraZeneca.

“Jika Anda mendapatkan vaksin dengan kemanjuran yang sangat tinggi, Anda tidak memerlukan banyak angka untuk mendapatkan gambaran yang jelas. Tetapi jika itu rumit, maka Anda benar-benar membutuhkan jumlah yang lebih besar untuk memahami apa yang terjadi dengan lebih baik," sebut Bastian.

Para peneliti yang terlibat dalam uji coba Brasil mengatakan kemanjuran yang lebih rendah dibandingkan dengan vaksin lain bisa jadi karena dua suntikan diberikan hanya dengan jarak dua pekan. Ini tidak memberikan waktu yang cukup bagi peserta untuk mencapai kekebalan puncak.

Mereka juga mengatakan bahwa uji coba yang hanya merekrut profesional kesehatan, yang lebih mungkin terpapar virus, melaporkan gejala dan menjalani tes, mungkin mengidentifikasi lebih banyak infeksi ringan daripada uji coba di Indonesia dan Turki, yang melibatkan masyarakat. Regulator kesehatan Brasil, Anvisa, akan memutuskan apakah akan menyetujui vaksin CoronaVac dan AstraZeneca untuk penggunaan darurat. Untuk diketahui, sekitar tujuh juta dosis CoronaVac telah didistribusikan ke seluruh China.

Manfaat Lainnya
Peluncuran CoronaVac dengan menggunakan versi SARS-CoV-2 yang tidak aktif untuk menginduksi respon imun1, dapat dilihat penggunaan yang lebih luas di negara lain, kata Adrian Esterman, seorang ahli biostatistik di University of South Australia di Adelaide. Dibandingkan dengan vaksin Pfizer – BioNTech yang harus disimpan pada suhu 70 ºC, sedangkan CoronaVac stabil pada suhu lemari es dan lebih mudah didistribusikan.

Berdasarkan data yang dilaporkan sejauh ini, vaksin tersebut tampaknya aman, dengan hanya sedikit orang yang mengalami gejala ringan seperti sakit kepala.

Tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di China sedang meninjau praktik pembuatan vaksin Sinovac, dan yang diproduksi oleh Sinopharm, BUMN. Jika WHO mencantumkan vaksin untuk penggunaan darurat, itu akan mempercepat distribusi globalnya.
(iqb)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2586 seconds (0.1#10.140)