Misi New Horizons NASA Ungkap Material Kabut Es Pluto yang Berbahaya

Sabtu, 23 Januari 2021 - 09:30 WIB
loading...
Misi New Horizons NASA Ungkap Material Kabut Es Pluto yang Berbahaya
Pesawat luar angkasa NASA New Horizons menangkap gambar kabut biru di sekitar planet kerdil Pluto selama perjalanan bersejarahnya pada tahun 2015. Foto/NASA
A A A
JAKARTA - Misi New Horizons NASA, yang terbang melewati planet Pluto pada 2015, secara tak terduga mengungkapkan bahwa Pluto juga memiliki kabut yang menyelimuti permukaan beku planet kerdil itu.

Penelitian baru menemukan, kabut yang menyelimuti Pluto mungkin terdiri dari kristal es yang mengandung sianida. Para ilmuwan juga mendeteksi kabut berbahaya yang menyelimuti Mars, Venus, Saturnus, dan Jupiter. (Baca: Planet Terkecil Ditemukan Mengambang di Galaksi Bima Sakti)

Bahaya juga tidak terbatas pada planet. Bulan terbesar Saturnus, Titan juga diselimuti kabut oranye tebal mirip kabut asap di Bumi. Pesawat luar angkasa NASA Voyager 2 juga mendeteksi kabut asap di atmosfer bulan terbesar Neptunus, Triton.

Karena Pluto , Titan, dan Triton semuanya adalah dunia es dengan atmosfer yang kaya akan nitrogen, metana, dan karbon monoksida, para peneliti mengira semua memiliki tingkat bahaya yang serupa.

Penelitian sebelumnya menemukan kabut asap Titan adalah hasil dari sinar ultraviolet matahari yang memicu reaksi kimia di atmosfer atas bulan es. Ini menciptakan senyawa organik sederhana yang selanjutnya membantu membentuk molekul organik yang lebih besar dan lebih kompleks. (Baca juga: Menghindari Kanibalisme, Belalang Jantan Gunakan Trik Baru Saat Kawin)

Namun, para ilmuwan sekarang menemukan bahwa kabut di Pluto dan Triton mungkin memiliki asal-usul yang sangat berbeda dari Titan. "Meskipun Titan dan Pluto tampak sangat mirip, sifat kabut mereka bisa sangat berbeda," kata Panayotis Lavvas, seorang ilmuwan planet di Universitas Reims Champagne-Ardenne di Reims, Prancis, kepada Space.com.

Dalam studi baru, Lavvas dan rekan-rekannya menulis bahwa seperti di Titan, sinar matahari memicu reaksi kimia di atmosfer atas Pluto, membentuk senyawa sederhana seperti hidrogen sianida, molekul yang terdiri dari satu hidrogen, satu karbon, dan satu atom nitrogen. Model mereka menyarankan hidrogen sianida mungkin membeku untuk menghasilkan partikel es kecil. (Baca juga: Arkeolog Temukan Manuskrip Kitab Orang Mati di Pemakaman Mesir Kuno)

Saat partikel es mikroskopis ini mengendap ke bawah karena gravitasi, gas-gas lain mengembun di sekitar ini untuk melapisi mereka. Dengan demikian, partikel kabut di Pluto mungkin sebagian besar terbuat dari berbagai es, bukan senyawa organik yang lebih kompleks seperti di Titan. "Perbandingan Titan, Pluto dan Triton menjelaskan perbedaan penting dalam mekanisme pembentukan kabut di atmosfer planet," kata Lavvas.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1427 seconds (0.1#10.140)