Tantangan Astronot Muslim di Luar Angkasa, Mulai Waktu Salat hingga Arah Kiblat

Kamis, 04 Februari 2021 - 21:26 WIB
loading...
A A A
Sementara pria keturunan Iran-Amerika itu menunjukkan bahwa dia memandang iman dan sains sebagai "sangat saling melengkapi", dia tidak mencatat rencana religius tertentu untuk perjalanan luar angkasa, melainkan berfokus pada tujuan ilmiahnya.

Astronot Muslim lainnya lebih blak-blakan tentang kewajiban agama mereka. Pada tahun 2007, Malaysia mengirimkan astronot pertamanya ke ISS sebagai bagian dari kesepakatan senilai USD900 juta untuk membeli jet tempur dari Rusia. Astronotnya adalah Sheikh Muszaphar Shukor, seorang dokter Muslim yang diluncurkan di atas kapal Soyuz TMA-11 Rusia.

Sebelum lepas landas, Shukor, mengatakan, sementara ini prioritas utamanya lebih pada melakukan eksperimen. Sebagai tanggapan, pemerintah Malaysia mengundang 150 sarjana hukum Islam, ilmuwan, dan astronot untuk membuat pedoman bagi Dr. Shukor.

Demikianlah tantangan yang dihadapai para astronot Muslim ketika mengeksplorasi ruang angkasa. Dengan semakin terbukanya misi antariksa untuk siapapun, maka akan semakin berpeluang bagi para pecinta alam semesta bergabung dengan misi ke ruang angkasa.
(iqb)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2713 seconds (0.1#10.140)