Biden Lanjutkan Ambisi Trump Daratkan Astronot Artemis ke Bulan
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Dalam program 100 hari pertama Pemerintahan Biden , dia berjanji melanjutkan ambisi Donald Trump untuk mencatat sejarah penerbangan luar angkasa terbesar. Yakni, mendaratkan manusia ke Bulan melalui program Artemis.
Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki, mengatakan, Kamis (4/2/2021), Presiden Joe Biden akan melanjutkan program Artemis untuk mendaratkan manusia di Bulan di tahun-tahun mendatang. Artemis dimulai di bawah pendahulu Biden, Presiden AS Donald Trump.
"Melalui program Artemis, Pemerintah Amerika Serikat akan bekerja dengan industri dan mitra internasional untuk mengirim astronot ke permukaan Bulan," kata Psaki kepada wartawan dalam konferensi pers Gedung Putih.
“Tentu, kami mendukung upaya dan ikhtiar ini (mendaratkan astronot Artemis ke Bulan),” tambahnya.
Komentar Psaki, yang merupakan jawaban atas pertanyaan seorang reporter, tidak menyebutkan target NASA pada tahun 2024 untuk pendaratan pertama di Bulan oleh Artemis, sebuah tenggat waktu yang ditetapkan oleh Pemerintahan Trump. Tahun lalu, upaya bipartisan di Dewan Perwakilan AS berusaha untuk mendorong misi pendaratan itu hingga 2028, sejalan dengan tujuan NASA sebelumnya.
NASA akhirnya bertahan dengan tenggat waktu 2024 untuk saat ini, tapi tahun ini ada Presiden AS yang baru serta penjabat administrator NASA baru, Steve Jurczyk, yang mengambil kendali badan itu dua pekan lalu.
Seperti yang dicatat Psaki, NASA berniat mencapai tujuan Artemis dengan bantuan industri dan mitra internasional, termasuk Badan Antariksa Eropa dan Badan Antariksa Kanada. Dalam komentarnya, dia juga menyebutkan tujuan NASA untuk menghasilkan sains baru dalam upaya tersebut.
Referensi Psaki untuk "pria dan wanita lain" di bulan menggemakan bahasa yang sering digunakan oleh mantan kepala NASA Jim Bridenstine di acara media beberapa tahun terakhir.
Space.com mencatat, 12 orang telah berjalan di Bulan selama program Apollo NASA antara tahun 1969 dan 1972. Mereka semua adalah laki-laki.
"Program Artemis, sebuah waypoint ke Mars, memberikan kesempatan yang tepat untuk menambahkan angka ke sana," kata Psaki tentang jumlah moonwalker.
Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki, mengatakan, Kamis (4/2/2021), Presiden Joe Biden akan melanjutkan program Artemis untuk mendaratkan manusia di Bulan di tahun-tahun mendatang. Artemis dimulai di bawah pendahulu Biden, Presiden AS Donald Trump.
"Melalui program Artemis, Pemerintah Amerika Serikat akan bekerja dengan industri dan mitra internasional untuk mengirim astronot ke permukaan Bulan," kata Psaki kepada wartawan dalam konferensi pers Gedung Putih.
“Tentu, kami mendukung upaya dan ikhtiar ini (mendaratkan astronot Artemis ke Bulan),” tambahnya.
Komentar Psaki, yang merupakan jawaban atas pertanyaan seorang reporter, tidak menyebutkan target NASA pada tahun 2024 untuk pendaratan pertama di Bulan oleh Artemis, sebuah tenggat waktu yang ditetapkan oleh Pemerintahan Trump. Tahun lalu, upaya bipartisan di Dewan Perwakilan AS berusaha untuk mendorong misi pendaratan itu hingga 2028, sejalan dengan tujuan NASA sebelumnya.
NASA akhirnya bertahan dengan tenggat waktu 2024 untuk saat ini, tapi tahun ini ada Presiden AS yang baru serta penjabat administrator NASA baru, Steve Jurczyk, yang mengambil kendali badan itu dua pekan lalu.
Seperti yang dicatat Psaki, NASA berniat mencapai tujuan Artemis dengan bantuan industri dan mitra internasional, termasuk Badan Antariksa Eropa dan Badan Antariksa Kanada. Dalam komentarnya, dia juga menyebutkan tujuan NASA untuk menghasilkan sains baru dalam upaya tersebut.
Referensi Psaki untuk "pria dan wanita lain" di bulan menggemakan bahasa yang sering digunakan oleh mantan kepala NASA Jim Bridenstine di acara media beberapa tahun terakhir.
Space.com mencatat, 12 orang telah berjalan di Bulan selama program Apollo NASA antara tahun 1969 dan 1972. Mereka semua adalah laki-laki.
"Program Artemis, sebuah waypoint ke Mars, memberikan kesempatan yang tepat untuk menambahkan angka ke sana," kata Psaki tentang jumlah moonwalker.