Para Ahli Berdebat tentang Asal Mula Kawah Meteor Tertua di Dunia

Kamis, 25 Maret 2021 - 21:03 WIB
loading...
A A A
Baru-baru ini, para ilmuwan telah menggunakan kristal ini untuk menunjukkan bahwa kerak Bumi tumbuh dengan cepat pada waktu yang hampir bersamaan dengan pembentukan struktur Maniitsoq, lapor Live Science sebelumnya. Lonjakan pertumbuhan tektonik semacam ini kemungkinan besar menciptakan struktur Maniitsoq, kata para peneliti.

Tim Yakymchuk juga menemukan usia yang berbeda untuk struktur tersebut. "Ketika kami mulai menggabungkan beberapa pengamatan lapangan dengan data tentang usia unit batuan tertentu, itu mulai mengarahkan kami jauh dari asal tumbukan kawah," kata Yakymchuk. "Usia yang kami temukan adalah 40 juta tahun lebih muda dari usia dampak yang diusulkan."

Pandangan Kontras
Temuan baru menyoroti kebutuhan untuk terus menantang studi sebelumnya, yang merupakan bagian penting dari proses ilmiah. "Saat kami mengembangkan teknik dan teknologi ilmiah baru, kami selalu menguji hipotesis sebelumnya," ujarnya.

Namun, penulis studi tahun 2012 berpendapat, makalah baru tersebut tidak menceritakan keseluruhan cerita. "Fitur tunggal paling jelas dari struktur Maniitsoq yang membutuhkan dampak luar angkasa adalah bagian sentral dari struktur tersebut," kata Garde, penulis utama studi 2012, kepada Live Science.

"Saya akan dengan senang hati mengubah interpretasi saya, tetapi pertama-tama saya perlu melihat penjelasan fisik alternatif yang meyakinkan," tantangnya.

Dia menilai, proses geologi alami tidak cukup untuk menjelaskan pembentukan struktur. Terutama di daerah pusat di mana batuan tampaknya telah berada di bawah kekuatan yang luar biasa.

"Pengamatan kami tidak dibahas dalam studi baru, meskipun mereka sangat penting," kata Garde.

Dia juga tidak berpikir bahwa kristal zirkon dapat menceritakan keseluruhan cerita. Sebab tidak ada kawah tubrukan lain yang diusulkan setua ini, yang berarti bukti tabrakan di masa lalu mungkin telah terhapus oleh proses geologi selama ribuan tahun.

Studi lain, lanjut dia, juga menunjukkan bahwa kristal zirkon dapat rusak di permukaan tanpa kerusakan yang terlihat di dalam kristal.

"Yakymchuk dkk. Belum mempelajari permukaan luar zirkon yang mereka gambar. Begitu juga sehubungan dengan zirkon, ada sesuatu yang hilang dalam cerita mereka," tudingnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1225 seconds (0.1#10.140)