Isamu Akasaki, Penemu Lampu LED Tutup Usia
loading...
A
A
A
TOKYO - Ilmuwan terkemuka Jepang Isamu Akasaki, penemu dioda pemancar cahaya biru (LED), meninggal pada usia 92 tahun karena pneumonia.
Menurut laporan portal Nippon, almarhum meninggal di sebuah rumah sakit di Nagoya, pada Kamis pagi.
Sebelumnya, Akasaki yang berasal dari Kagoshima menjabat sebagai profesor di Universitas Meijo di Nagoya.
Ia memenangkan Hadiah Nobel pada tahun 2014 bersama dengan dua rekan lainnya, Hiroshi Amano dan Shuji Nakamura, atas jasa mereka dalam memproduksi dioda pemancar cahaya yang hemat energi.
Lampu LED mampu bertahan lama selain hanya menggunakan sedikit energi.
Hasilnya, dioda pemancar cahaya hemat energi yang ditemukan oleh ketiganya dianggap sebagai salah satu senjata dalam memerangi pemanasan global.
Dioda Merah dan Hijau telah ada sejak lama, namun penemuan dioda biru oleh Akasaki dan rekan-rekannya pada tahun 1990-an dianggap sebagai terobosan besar, mengingat kombinasi ketiga dioda tersebut mampu menghasilkan cahaya putih seperti yang dipancarkan. oleh Matahari.
Selain itu, penemuan tersebut juga dianggap sebagai salah satu pionir terciptanya layar LED yang digunakan pada smartphone dan komputer.
Menurut laporan portal Nippon, almarhum meninggal di sebuah rumah sakit di Nagoya, pada Kamis pagi.
Sebelumnya, Akasaki yang berasal dari Kagoshima menjabat sebagai profesor di Universitas Meijo di Nagoya.
Ia memenangkan Hadiah Nobel pada tahun 2014 bersama dengan dua rekan lainnya, Hiroshi Amano dan Shuji Nakamura, atas jasa mereka dalam memproduksi dioda pemancar cahaya yang hemat energi.
Lampu LED mampu bertahan lama selain hanya menggunakan sedikit energi.
Hasilnya, dioda pemancar cahaya hemat energi yang ditemukan oleh ketiganya dianggap sebagai salah satu senjata dalam memerangi pemanasan global.
Dioda Merah dan Hijau telah ada sejak lama, namun penemuan dioda biru oleh Akasaki dan rekan-rekannya pada tahun 1990-an dianggap sebagai terobosan besar, mengingat kombinasi ketiga dioda tersebut mampu menghasilkan cahaya putih seperti yang dipancarkan. oleh Matahari.
Selain itu, penemuan tersebut juga dianggap sebagai salah satu pionir terciptanya layar LED yang digunakan pada smartphone dan komputer.
(wbs)