Deretan Fenomena Antariksa di Pekan Ketiga Mei 2021
loading...
A
A
A
JAKARTA - Memasuki pekan ketiga di bulan Mei 2021, akan ada beberapa fenomena antariksa yang bisa dipantau oleh pencinta astronomi. Seperti diketahui, fenomena di luar angkasa selalu berubah-ubah setiap harinya.
Berikut ini beberapa fenomena antariksa yang terkadi sepanjang 17–23 Mei 2021, dilansir dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Senin (17/5/2021).
Konjungsi Bulan - Pollux (17 Mei)
Bulan akan mengalami konjungsi dengan Pollux, bintang utama di konstelasi Gemini, pada 17 Mei 2021 pukul 07.32 WIB dengan sudut pisah 3,17°.
Akan tetapi, fenomena ini baru bisa disaksikan ketika awal senja bahari (ketinggian Matahari -6°) dari arah barat laut, dengan sudut pisah 5,46°.
Bulan berada pada fase sabit awal dengan iluminasi 26,4%, sementara kecerlangan Pollux +1,15.
Elongasi Timur Maksimum Merkurius (17 Mei)
Fenomena ini terjadi pada pukul 12.46 WIB atau 13.46 WITA atau 14.46 WIT, dengan elongasi maksimum sebesar 22°01', magnitudo +0,5, dan berjarak 0,834 sa atau 124,8 juta km dari Bumi.
Fenomena ini dapat disaksikan setelah terbenam Matahari dari arah barat-barat laut dengan ketinggian Merkurius bervariasi di antara 18,3°–20,6°.
Berikut ini beberapa fenomena antariksa yang terkadi sepanjang 17–23 Mei 2021, dilansir dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Senin (17/5/2021).
Konjungsi Bulan - Pollux (17 Mei)
Bulan akan mengalami konjungsi dengan Pollux, bintang utama di konstelasi Gemini, pada 17 Mei 2021 pukul 07.32 WIB dengan sudut pisah 3,17°.
Akan tetapi, fenomena ini baru bisa disaksikan ketika awal senja bahari (ketinggian Matahari -6°) dari arah barat laut, dengan sudut pisah 5,46°.
Bulan berada pada fase sabit awal dengan iluminasi 26,4%, sementara kecerlangan Pollux +1,15.
Elongasi Timur Maksimum Merkurius (17 Mei)
Fenomena ini terjadi pada pukul 12.46 WIB atau 13.46 WITA atau 14.46 WIT, dengan elongasi maksimum sebesar 22°01', magnitudo +0,5, dan berjarak 0,834 sa atau 124,8 juta km dari Bumi.
Fenomena ini dapat disaksikan setelah terbenam Matahari dari arah barat-barat laut dengan ketinggian Merkurius bervariasi di antara 18,3°–20,6°.