Surat Einstein Ini Dapat Bantu Ilmuwan Pecahkan Misteri Alam Semesta
loading...
A
A
A
MELBOURNE - Albert Eisntein membuat prediksi yang luar biasa dalam surat yang telah lama hilang yang ditulisnya lebih dari 70 tahun yang lalu. Surat tersebut dapat membantu para ilmuwan memecahkan salah satu misteri terbesar alam semestas saat ini.
Fisikawan teoretis kelahiran Jerman ini paling terkenal dengan teori relativitasnya dan kontribusinya yang penting bagi perkembangan teori mekanika kuantum.
Secara luas dianggap sebagai salah satu pemikir terbesar sepanjang masa, kedua gagasan ini membentuk pilar fisika modern dan masih digunakan sampai sekarang.
Tetapi sebuah surat Einstein terhadap peneliti radar Glyn Davys bisa mengungkap sebuah misteri alam semesta. Surat Einstein dari tahun 1949 baru-baru ini dibagikan kepada para peneliti Australia oleh Judith Davys, yang menceritakan tentang prediksinya bahwa indera super hewan akan ditemukan.
Dalam korespondensi dengan peneliti radar Glyn Davys, pemenang Hadiah Nobel merenungkan bahwa suatu hari suatu terobosan mungkin akan muncul dari studi migrasi burung.
Surat itu berbunyi: "Dear Sir: Saya sangat mengenal penyelidikan mengagumkan Tuan v. Frisch.
“Tapi saya tidak melihat kemungkinan untuk memanfaatkan hasil-hasil itu dalam penyelidikan tentang dasar fisika.
"Ini hanya bisa terjadi jika jenis baru dari persepsi sensorik, masing-masing rangsangannya, akan terungkap melalui perilaku lebah.
"Mungkin penyelidikan tingkah laku migrasi burung dan merpati pos suatu saat nanti akan mengarah pada pemahaman tentang beberapa proses fisik yang belum diketahui."
Konsep seperti itu masih dieksplorasi hingga hari ini. Para peneliti mengeksplorasi bagaimana burung yang bermigrasi dapat secara tepat menavigasi saat terbang ribuan mil.
Tetapi pada tahun 2008, para ahli memasang alat dengan pemancar radio. Ini menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa burung memiliki bentuk kompas magnet yang membantu mereka menyesuaikan diri, seperti yang diramalkan Einstein .
Surat itu baru-baru ini disumbangkan ke Universitas Ibrani Yerusalem, di mana surat itu menarik minat para peneliti.
Sebuah studi baru yang dipimpin oleh Adrian Dyer dari RMIT University di Melbourne, Australia, membahas bagaimana penemuan burung migran baru-baru ini mendukung pemikiran Einstein 72 tahun yang lalu.
"Tujuh dekade setelah Einstein mengusulkan fisika baru mungkin datang dari persepsi sensorik hewan, kita melihat penemuan yang mendorong pemahaman kita tentang navigasi dan prinsip-prinsip dasar fisika," kata Dyer.
Penulis makalah dan fisikawan teoretis Andrew Greentree menambahkan, jelas melalui tulisannya bahwa Einstein membayangkan penemuan baru bisa datang dari mempelajari perilaku hewan.
Surat itu juga mengisyaratkan pertemuan Einstein dengan Profesor Karl von Frisch, yang merupakan peneliti lebah dan sensor hewan terkemuka saat itu.
Pada bulan April 1949, Prof von Frisch memberikan ceramah tentang bagaimana lebah madu dapat bernavigasi dengan menggunakan pola polarisasi cahaya yang tersebar dari langit. Konon saat itu Einstein hadir di ceramah tersebut.
Fisikawan teoretis kelahiran Jerman ini paling terkenal dengan teori relativitasnya dan kontribusinya yang penting bagi perkembangan teori mekanika kuantum.
Secara luas dianggap sebagai salah satu pemikir terbesar sepanjang masa, kedua gagasan ini membentuk pilar fisika modern dan masih digunakan sampai sekarang.
Tetapi sebuah surat Einstein terhadap peneliti radar Glyn Davys bisa mengungkap sebuah misteri alam semesta. Surat Einstein dari tahun 1949 baru-baru ini dibagikan kepada para peneliti Australia oleh Judith Davys, yang menceritakan tentang prediksinya bahwa indera super hewan akan ditemukan.
Dalam korespondensi dengan peneliti radar Glyn Davys, pemenang Hadiah Nobel merenungkan bahwa suatu hari suatu terobosan mungkin akan muncul dari studi migrasi burung.
Surat itu berbunyi: "Dear Sir: Saya sangat mengenal penyelidikan mengagumkan Tuan v. Frisch.
“Tapi saya tidak melihat kemungkinan untuk memanfaatkan hasil-hasil itu dalam penyelidikan tentang dasar fisika.
"Ini hanya bisa terjadi jika jenis baru dari persepsi sensorik, masing-masing rangsangannya, akan terungkap melalui perilaku lebah.
"Mungkin penyelidikan tingkah laku migrasi burung dan merpati pos suatu saat nanti akan mengarah pada pemahaman tentang beberapa proses fisik yang belum diketahui."
Konsep seperti itu masih dieksplorasi hingga hari ini. Para peneliti mengeksplorasi bagaimana burung yang bermigrasi dapat secara tepat menavigasi saat terbang ribuan mil.
Tetapi pada tahun 2008, para ahli memasang alat dengan pemancar radio. Ini menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa burung memiliki bentuk kompas magnet yang membantu mereka menyesuaikan diri, seperti yang diramalkan Einstein .
Surat itu baru-baru ini disumbangkan ke Universitas Ibrani Yerusalem, di mana surat itu menarik minat para peneliti.
Sebuah studi baru yang dipimpin oleh Adrian Dyer dari RMIT University di Melbourne, Australia, membahas bagaimana penemuan burung migran baru-baru ini mendukung pemikiran Einstein 72 tahun yang lalu.
"Tujuh dekade setelah Einstein mengusulkan fisika baru mungkin datang dari persepsi sensorik hewan, kita melihat penemuan yang mendorong pemahaman kita tentang navigasi dan prinsip-prinsip dasar fisika," kata Dyer.
Penulis makalah dan fisikawan teoretis Andrew Greentree menambahkan, jelas melalui tulisannya bahwa Einstein membayangkan penemuan baru bisa datang dari mempelajari perilaku hewan.
Surat itu juga mengisyaratkan pertemuan Einstein dengan Profesor Karl von Frisch, yang merupakan peneliti lebah dan sensor hewan terkemuka saat itu.
Baca Juga
Pada bulan April 1949, Prof von Frisch memberikan ceramah tentang bagaimana lebah madu dapat bernavigasi dengan menggunakan pola polarisasi cahaya yang tersebar dari langit. Konon saat itu Einstein hadir di ceramah tersebut.
(ysw)