Ilmuwan Lepas 5 Juta Nyamuk Terinfeksi Bakteri Wolbachia di Yogyakarta

Kamis, 10 Juni 2021 - 19:16 WIB
loading...
Ilmuwan Lepas 5 Juta...
Ilmuwan World Mosquito Programme melakukan uji coba dengan melepas lima juta telur nyamuk yang terinfeksi Wolbachia di Yogyakarta. Foto/World Mosquito Programme
A A A
LONDON - The World Mosquito Programme melakukan uji coba dengan melepas lima juta telur nyamuk yang terinfeksi bakteri Wolbachia di Yogyakarta untuk mengatasi kasus demam berdarah dengue (DBD) . Hasilnya cukup menjanjikan, kasus DBD mengalami penurunan 77% setelah melepas nyamuk tersebut.

Hasil uji coba yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine mengatakan, lima juta telur nyamuk yang terinfeksi Wolbachia di lepas di wilayah Yogyakarta, Indonesia. Telur ditempatkan di ember air di kota setiap dua minggu dan proses membangun populasi nyamuk yang terinfeksi memakan waktu sembilan bulan.



Hasil dari uji coba itu menunjukkan penurunan sekitar 77% dalam kasus DBD dan pengurangan 86% pada orang yang membutuhkan perawatan di rumah sakit. "Ini sangat menarik, hasil ini lebih baik daripada yang kita harapkan," kata Dr Katie Anders kepada BBC, Kamis (10/6/2021).

Dr Anders menilai teknik ini sangat sukses sehingga nyamuk telah dilepaskan di seluruh kota. Proyek ini diperluas ke daerah sekitarnya dengan tujuan memberantas demam berdarah di wilayah tersebut.

Bakteri wolbachia tidak membahayakan nyamuk, tetapi ia berdiam di bagian tubuhnya yang sama dengan tempat virus dengue masuk. Bakteri bersaing untuk mendapatkan sumber daya dan membuat virus dengue lebih sulit untuk bereplikasi, sehingga nyamuk cenderung tidak menyebabkan infeksi saat menggigit.



David Hamer, profesor kesehatan dan kedokteran global di Universitas Boston, mengatakan metode ini memiliki "potensi menarik" untuk penyakit lain seperti Zika, demam kuning, dan chikungunya yang sama-sama disebarkan oleh gigitan nyamuk.
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4303 seconds (0.1#10.140)