Lubang Besar Kimberley Mine Fakta Tanah Afrika Selatan Berceceran Berlian

Rabu, 16 Juni 2021 - 17:54 WIB
loading...
Lubang Besar Kimberley Mine Fakta Tanah Afrika Selatan Berceceran Berlian
Lubang Besar Kimberley Mine di Afrika Selatan. FOTO/ IST
A A A
KWAZULU - Penemuan ceceran berlian di di desa KwaHlathi di provinsi KwaZulu-Natal Afrika Selatan membuat cemas pemerintah Afrika Selatan.

Pasalnya di Afsel sendiri pernah ditmuakan 3 ton berlian dan ditutup oleh pemerintah setempat pada tahun 1914 dan menyisakan lubang besar yang disebut The Big Hole atau dikenal juga dengan nama Kimberley Mine

Lubang sedalam 1.097 adalag fakta yang lebih mencengangkan Pada abad ke-19 sekitar 50.000 penambang mulai menggali wilayah tersebut untuk mencari berlian. Ini terjadi setelah sebongkah berlian ditemukan di wilayah tersebut.

Usaha mereka memang tak sia-sia, karena mereka berhasil menemukan sekitar 2.720 kilogram berlian di dalamnya. Meski begitu, pada akhirnya pekerjaan mereka menyebabkan lubang yang besar dan dalam.



Fakta mencengangkan lain adalah para penambang tak menggunakan alat berat yang canggih, melainkan dengan alat dasar seperti sekop dan dengan tangan mereka sendiri. Lubang ini terbentuk setelah para penambang menggali tanah tersebut selama tahun 1871 hingga 1914. Dengan alat biasa mereka berhasil menggali dan memindahkan 22 juta ton tanah.

Lubang besar ini memiliki kedalaman 215 meter dan lebar 463 meter. Setelah lubang yang terbentuk cukup besar dan dalam, pertambangan tersebut ditinggalkan karena mempertimbangkan faktor keamanan para penambang. Meski begitu perusahaan De Beers Brothers melanjutkan penambangan dengan tambang bawah tanah, seperti dilansir oleh Planet Oddity.

Setelah penambangan tersebut selesai, kawasan ini mulai terisi air bawah tanah yang mengalir ke atas. Dari atas, lubang ini terlihat seperti danau karena air tersebut. Ketinggian air mencapai 40 meter dari keseluruhan lubang besar tersebut.

Penemuan berlian tidak hanya membawa penambang tetapi juga pedagang ke Kimberly, dan sebuah kota tumbuh pada akhir abad kesembilan belas.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1670 seconds (0.1#10.140)