60% Sungai di Dunia Berhenti Mengalir, Debit Air Terjun Victoria Berkurang

Sabtu, 19 Juni 2021 - 20:53 WIB
loading...
60% Sungai di Dunia...
Air Terjun Terjun terbesar di dunia Victoria/ FOTO/ IST
A A A
Riset yang menyatakan keadan bumi sudah dalam keadaan genting bukanlah riset asal-asalan, pasalnya tanda-tanda akan kehancuran bumi satu persatu mualai terungkap. Dari mulai lubang-lubang besar bermunculan, es di antartika mencair hingg, Sungai Nil, Eufrat dam air terjun Victoria yang mengering.

Selama beberapa tahun belakangan ini, air terjun Victoria yang berada di Sungai Zambezi di Afrika bagian selatan telah mengalami penurunan aliran sungai hingga 100 meter ke permukaan tanah.

Air terjun yang pemandangannya terkenal sangat menakjubkan berubah menjadi sangat memprihatinkan.



Kondisi ini diperkirakan karena perubahan iklim di Afrika. Perubahan dratis iklim memang dapat meningkatkan aktivitas cuaca yang tidak biasa atau kenaikan dan penurunan suhu yang tidak normal.

Dilansir dari situs World Of Buzz, pemandangan aliran air yang deras putih mengalir di tebing seperti pohon gossamer telah sepenuhnya menghilang.

ni adalah salah satu kekeringan terburuk yang melanda daerah itu selama seabad ini. Air terjun Victoria menjadi salah satu keuntungan dalam ekonomi terbesar bagi Zimbabwe dan Zambia.

Sementara itu pada tahun-tahun sebelumnya, kasus kekeringan ini akan memperlambat jatuhnya air ke permukaan. Para warga lokal mengatakan bahwa mereka tidak pernah melihat jatuhnya air berkurang dan menjadi tetesan air yang rendah.

Kasus tersebut telah menimbulkan kekhawatiran karena perubahan iklim tersebut.

Bahkan berdasarkan riset, Berdasarkan studi yang dilakukan oleh sekelompok peneliti di McGill University di sini, sungai kering dapat ditemukan di semua iklim dan benua, dari Himalaya hingga India.

Bahkan, sungai terpanjang di dunia, Sungai Ni l, juga memiliki bagian yang berhenti mengalir dari waktu ke waktu.

Di antara sungai-sungai besar yang terkena dampak termasuk Sungai Nil, Indus dan Colorado.

“Aliran sungai diperkirakan akan terus terpengaruh dalam beberapa dekade mendatang karena perubahan iklim global dan konsumsi air yang berlebihan.

"Diperkirakan 51 hingga 60 persen dari sungai sepanjang 62.764 kilometer di bumi telah berhenti mengalir secara berkala atau mengering sepanjang tahun," kata pemimpin peneliti Bernhard Lehner seperti dilansir dari AFP Sabtu (19/6/2021)
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1800 seconds (0.1#10.140)