Setan Tasmania Hancurkan Populasi Penguin di Pulau Maria Australia

Rabu, 23 Juni 2021 - 00:32 WIB
loading...
Setan Tasmania Hancurkan...
Sebuah proyek untuk melestarikan setan Tasmania yang terancam punah di sebuah pulau kecil di Australia menjadi bumerang. Foto/BBC
A A A
SYDNEY - Sebuah proyek untuk melestarikan setan Tasmania yang terancam punah di sebuah pulau kecil di Australia menjadi bumerang. Berdasarkan laporan konservasi, populasi setan Tasmania yang sudah meningkat pesat kini malah membunuh penguin dalam jumlah besar.

Dilansir BBC News, Setan Tasmania dikirim ke Pulau Maria di sebelah Timur Tasmania Australia dilakukan pada tahun 2012. Langkah ini bertujuan untuk melindungi setan Tasmaia dari kepunahan.



"Masuknya setan Tasmania ke pulau itu memiliki dampak bencana pada satu atau lebih spesies burung", menurut BirdLife Tasmania, sebuah organisasi konservasi lokal.

Mengutip survei pemerintah, BirdLife Tasmania mengatakan populasi penguin kecil yang berjumlah 3.000 pasangan pada 2012 telah menghilang dari pulau itu.

"Kehilangan 3.000 pasang penguin dari sebuah pulau yang merupakan taman nasional yang seharusnya menjadi tempat perlindungan bagi spesies ini pada dasarnya merupakan pukulan besar," kata Dr Eric Woehler, peneliti kelompok tersebut.

Dr Woehler mengatakan hasilnya tidak mengejutkan mengingat apa yang ditunjukkan oleh penelitian tentang pengenalan mamalia ke pulau-pulau samudera.

Pada tahun 2011, sebuah laporan dari Departemen Industri Primer, Taman, Air, dan Lingkungan Tasmania menyatakan bahwa pengenalan setan Tasmania akan berdampak negatif pada penguin kecil dan koloni burung laut di Pulau Maria.



Tahun lalu, sebuah makalah yang diterbitkan dalam jurnal Biological Conservation mengatakan setan Tasmania telah membunuh koloni burung laut.

"Sangat jelas bahwa setan Tasmania memiliki dampak ekologis bencana pada fauna burung di Pulau Maria," kata Dr Woehler.
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1558 seconds (0.1#10.140)