Gawat, Suhu Benua Es Antartika Catatkan Rekor Panas Tertinggi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) mengonfirmasi rekor suhu tinggi baru untuk benua Antartika sebesar lebih dari +18,3 derajat celcius. Rekor itu terjadi pada 6 Februari 2020 lalu di stasiun penelitian Esperanza Argentina.
Tanda itu dilaporkan secara luas pada saat itu tetapi sekarang telah divalidasi oleh komite WMO. Komite itu menolak klaim suhu Antartika yang lebih tinggi untuk tahun 2020 sebesar +20,75C, "tercatat" di Pulau Seymour.
Tim WMO mengatakan bahwa termometer di Pulau Seymour ini berbentuk pipa scaffolding panjang yang dimodifikasi dan kemungkinan besar akan menimbulkan bias pemanasan ke dalam pembacaan data apa pun.
Meskipun demikian, suhu di benua Antartika yang biasanya dingin telah meningkat, terutama di sepanjang semenanjungnya. Selama 50 tahun terakhir, semenanjung itu menghangat hampir tiga derajat.
Prof John King dari British Antarctic Survey (BAS) mengatakan, meskipun belum ada rekaman suhu resmi di atas +20C di benua itu dan pulau-pulau terdekatnya, ini hanya masalah waktu.
"Jika Anda mempertimbangkan semua area yang tercakup dalam Perjanjian Antartika maka kami memiliki suhu +19,8C pada Januari 1982 di Pulau Signy," katanya.
Sementara itu, aanggota komite ekstrem WMO kepada BBC News mengaku tidak mengesampingkan suhu +20C di suatu tempat di timur laut Semenanjung Antartika dalam dekade berikutnya.
Karena kemungkinan itu bisa terjadi ketika penguatan angin barat yang sekarang bertiup di sekitar benua.
Tanda itu dilaporkan secara luas pada saat itu tetapi sekarang telah divalidasi oleh komite WMO. Komite itu menolak klaim suhu Antartika yang lebih tinggi untuk tahun 2020 sebesar +20,75C, "tercatat" di Pulau Seymour.
Tim WMO mengatakan bahwa termometer di Pulau Seymour ini berbentuk pipa scaffolding panjang yang dimodifikasi dan kemungkinan besar akan menimbulkan bias pemanasan ke dalam pembacaan data apa pun.
Meskipun demikian, suhu di benua Antartika yang biasanya dingin telah meningkat, terutama di sepanjang semenanjungnya. Selama 50 tahun terakhir, semenanjung itu menghangat hampir tiga derajat.
Prof John King dari British Antarctic Survey (BAS) mengatakan, meskipun belum ada rekaman suhu resmi di atas +20C di benua itu dan pulau-pulau terdekatnya, ini hanya masalah waktu.
"Jika Anda mempertimbangkan semua area yang tercakup dalam Perjanjian Antartika maka kami memiliki suhu +19,8C pada Januari 1982 di Pulau Signy," katanya.
Sementara itu, aanggota komite ekstrem WMO kepada BBC News mengaku tidak mengesampingkan suhu +20C di suatu tempat di timur laut Semenanjung Antartika dalam dekade berikutnya.
Karena kemungkinan itu bisa terjadi ketika penguatan angin barat yang sekarang bertiup di sekitar benua.