Fenomena Astronomi di Pekan Ketiga Juli 2021, Apa Saja?
loading...
A
A
A
Sebelumnya fenomena ini terjadi pada 29 Januari dan 27 April dan seri berikutnya akan terjadi pada 20 Oktober 2021.
Lebar sudut merkurius jika diamati dari bumi ketika perihelion 26,6% lebih besar dibangingkan ketika aphelion, meskipun perbedaanya tidak begitu signifikan ketika diamati melalui teleskop.
4. Fase bulan purnama
Konfigurasi ketika bulan terletak membelakangi matahari dan segaris dengan bumi dan matahari Mengingat orbit bulan yang membentuk sudut 5.1 derajat terhadap ekliptika.
Puncak fase bulan purnama ini terjadi pada 24 Juli pukul 09.36 WIB dengan jarak 364.546km dari bumi.
Bulan purnama dapat disaksikan selama dua hari berturut-turut yakni pada malam sebelum 23 Juli dan kemudian berkulminasi keesokan harinya.
Selain itubulan purnama dapat disaksikan pada 24 Juli malam hari setelah terbenam matahari.
Lebar sudut merkurius jika diamati dari bumi ketika perihelion 26,6% lebih besar dibangingkan ketika aphelion, meskipun perbedaanya tidak begitu signifikan ketika diamati melalui teleskop.
4. Fase bulan purnama
Konfigurasi ketika bulan terletak membelakangi matahari dan segaris dengan bumi dan matahari Mengingat orbit bulan yang membentuk sudut 5.1 derajat terhadap ekliptika.
Puncak fase bulan purnama ini terjadi pada 24 Juli pukul 09.36 WIB dengan jarak 364.546km dari bumi.
Bulan purnama dapat disaksikan selama dua hari berturut-turut yakni pada malam sebelum 23 Juli dan kemudian berkulminasi keesokan harinya.
Selain itubulan purnama dapat disaksikan pada 24 Juli malam hari setelah terbenam matahari.
(wbs)