Calon Obat Covid-19, WHO Uji Coba Obat dengan Ekstrak Artemisia yang Bikin Gempar

Kamis, 12 Agustus 2021 - 06:30 WIB
loading...
Calon Obat Covid-19,  WHO Uji Coba Obat dengan Ekstrak Artemisia yang Bikin Gempar
Ekstrak tanaman artemisia banyak digunakan sebagai obat Malaria. Obat itu diyakini mampu menyembuhkan pasien Covid-19. Foto/BBC
A A A
JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) akan mengujicoba obat malaria yang mengandung ekstrak tanaman artemisia ke pasien penderita Covid-19 sebagai calon obat Covid-19. Diketahui minuman dengan ekstrak tanaman artemisia sejak tahun lalu jadi pusat perhatian karena diguanakan warga Madagaskar sebagai obat virus corona.

Saat itu WHO merespons dengan menyimpulkan hingga saat ini belum ada bukti kuat yang menyebutkan ekstrak tanaman tersebut mampu melawan Covid-19.

Disebutkan BBC, Artesunate, obat malaria tersebut, merupakan satu dari tiga obat baru yang akan diujicoba ke pasien penderita Covid-19. Artesunate merupakan obat yang menggunakan ekstrak tanaman artemisia yang telah lama digunakan untuk menyembuhkan pasien penderita malaria.



Dua obat lainnya obat kanker imatinib, dan infliximab, yang saat ini digunakan pada orang dengan penyakit sistem kekebalan

Obat itu akan digunakan dalam ujicoba berkelanjutan yang dilakukan para peneliti dari berbagai rumah sakit di dunia, guna menemukan perawatan yang tepat bagi pasien penderita Covid-19 gejala berat.

Sebelumnya, WHO juga telah melakukan uji coba pada empat obat lain yang sayangnya hanya memberikan efek kecil hingga sama sekali tidak ada efeknya pada pasien Covid-19 yang ditawat.

Calon Obat Covid-19, WHO Uji Coba Obat dengan Ekstrak Artemisia yang Bikin Gempar


Seperti tahun lalu, WHO memang masih berprinsip bahwa belum ada bukti kuat bahwa ekstrak tanaman artemisia yang digunakan masyarakat Madagaskar efektif dalam menyembuhkan pasien Covid-19.

Mereka sendiri masih tetap membantu Madagascar mengadakan ujicoba langsung obat yang menggunakan ekstrak tanaman artemisia dan tanaman lainnya. WHO hanya meminta agar seluruh data yang ada dari ujicoba tersebut diuji secara ilmiah sebelum ditarik kesimpulan bahwa obat itu bisa menyembuhkan pasien Covid-19.

Diketahui ekstrak tanaman artemisia jadi pusat pembicaraan tahun lalu karena diyakini mampu menyembuhkan pasien Covid-19 di Madagaskar. Tanaman Artemisia atau artemisia annua sendiri berasal dari Asia, namun tumbuh di banyak tempat di dunia dengan cuaca terik dan panas.



Calon Obat Covid-19, WHO Uji Coba Obat dengan Ekstrak Artemisia yang Bikin Gempar


Tanaman ini telah dipakai dalam obat-obatan tradisional China selama lebih dari 2.000 tahun untuk mengobati beberapa penyakit, seperti malaria, mengurangi rasa sakit, dan demam. Dalam obat-obatan China, tanaman ini dikenal sebagai "qinghao".
Ini juga disebut sebagai apsintus manis atau tahunan, dan dipakai dalam terapi alternatif. Tanaman ini bahkan dipakai juga dalam beberapa minuman beralkohol.

Presiden Madagaskar Andry Rajoelina tahun lalu mengatakan uji coba minuman Covid-Organik yang memakai artemisia menunjukkan efektivitas dalam memerangi Covid-19. Ia mengulangi klaim ini pada September 2020. Namun belum ada bukti yang ditunjukkan ke publik soal ini.

Komposisi pasti minuman itu juga tidak diketahui, meski pemerintah setempat mengatakan lebih dari 60 persen berasal dari tanaman artemisia. Madagaskar juga mulai memproduksi kapsul dan obat lainnya yang bisa disuntikkan. Uji klinis terhadap keduanya telah dimulai.

Ilmuwan Jerman dan Denmark telah menguji ekstrak tanaman artemisia annua yang menurut mereka efektif membunuh virus corona di laboratorium. Riset itu, yang belum dikaji secara independen oleh ilmuwan lainnya, menemukan bahwa ekstrak tersebut menunjukkan aktivitas anti-virus jika dipakai bersama ethanol murni atau air distilasi.
(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4286 seconds (0.1#10.140)