Deretan Penyakit yang Muncul Akibat Perubahan Iklim Menurut WHO

Jum'at, 12 Januari 2024 - 07:11 WIB
loading...
Deretan Penyakit yang...
Pemerintah Indonesia mewaspadai penyakit zoonosis yang terus mengalami peningkatan di Indonesia. Foto: Sindonews
A A A
JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berupaya untuk membangun sebuah sistem kesehatan yang tahan terhadap perubahan iklim sekaligus rendah karbon. Ini sesuai permintaan dari Menteri Kesehatan dari 75 negara.

Menurut WHO , risiko kesehatan akibat perubahan iklim yang terjadi sangat banyak dan beragam. Frekuensi kejadian cuaca ekstrim seperti panas, banjir, badai, kekeringan, dan polusi udara menyebabkan beberapa penyakit, menekan kesehatan di kalangan masyarakat, layanan kesehatan, dan mengganggu penghidupan, terutama di wilayah pesisir dataran rendah, daerah rawan kekeringan dan banjir, serta negara kepulauan kecil.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, ada sejumlah penyakit yang timbul akibat sistem pangan yang terganggu.

“Dampak negatifnya besar. Antara lain nutrisi, kesejahteraan, dan penghidupan manusia. Penyakit menular seperti zoonosis dan penyakit yang tidak menular seperti malnutrisi, penyakit pernapasan, kardiovaskuler, dan masalah kesehatan tidak menutup kemungkinan juga akan meningkat,” ungkap Tedros.

“Di seluruh dunia, sistem kesehatan rentan terhadap dampak perubahan iklim, tapi mereka juga berkontribusi terhadap perubahan iklim,” tambahnya.

Menurutnya, WHO memiliki tanggung jawab ganda untuk membangun sistem kesehatan yang mampu menahan guncangan perubahan iklim dan pada saat yang sama mengurangi jejak karbonnya. “Kerangka kerja ini memberi negara-negara peta jalan untuk melakukan hal tersebut,” tambahnya.



Kerangka itu, sebut Tedros, menyajikan berbagai bentuk jalur, untuk memperkuat sistem kesehatan dalam menghadapi perubahan iklim sekaligus gas rumah kaca.

Karena tujuan utama kerangka WHO ini adalah memandu para profesional di sektor kesehatan dalam mengatasi risiko kesehatan dari perubahan iklim melalui kolaborasi, memperkuat fungsi sistem kesehatan, dan pendekatan kesehatanrendahkarbon.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1785 seconds (0.1#10.140)