Masuk ke Sumur Neraka Yaman, Penjelajah Gua Temukan Mahluk Tak Terduga
loading...
A
A
A
SANAA - Banyak penduduk di Al-Mahra Yaman timur percaya bahwa lubang besar yang mereka sebut sebagai sumur neraka itu adalah penjara bagi para jin dan pintu gerbang ke dunia bawah. Mitos tersebut membuat 10 penjelajah gua dari Tim Eksplorasi Gua Oman (OCET) nekat melakukan eksplorasi.
Para penjelajah gua dari Oman ini menjadi orang pertama yang turun ke dasar lubang sumur neraka sedalam 367 112 meter di Yaman, yang diyakini banyak orang lokal sebagai pintu gerbang yang dipenuhi jin.
Lubang alami yang secara resmi dikenal sebagai Sumur Barhout, memiliki pintu masuk melingkar menakutkan yang berdiameter 30 meter dan terletak di tengah gurun di Provinsi Al-Mahra di Yaman timur, dekat dengan perbatasan dengan Oman.
Pekan lalu, tim yang terdiri dari 10 penjelajah dari Tim OCET menjelajahi S umur Barhout menggunakan katrol yang menurunkan delapan anggota ke bawah sementara dua sisanya tetap di atas.
"Gairah mendorong kami untuk melakukan ini," Mohammed al-Kindi, seorang profesor geologi di Universitas Teknologi Jerman di Oman yang merupakan bagian dari tim OCET, mengatakan kepada kantor berita Prancis AFP. "Dan kami merasa bahwa ini adalah sesuatu yang akan mengungkapkan keajaiban baru dan bagian dari sejarah Yaman."
Setelah melakukan penjelajahan, mereka menemukan air terjun, ular, hewan mati, stalagmit dan mutiara gua. Tetapi yang mengejutkan mereka tidak menemukan jin atau pintu masuk ke neraka seperti kata penduduk lokal.
Dari dalam lubang pembuangan, tim juga menemukan bahwa air muncul dari beberapa lubang di dinding gua sekitar 65 meter di bawah permukaan, menciptakan air terjun kecil. Ini menyebabkan tetesan air yang dibutuhkan untuk pembentukan speleothem, stalagmit, dan mutiara gua.
Para penjelajah juga melaporkan melihat ular, katak dan kumbang di dalam gua, serta beberapa hewan mati, terutama burung, yang tampaknya jatuh di dalam lubang.
Mengenai bagaimana lubang raksasa itu terbentuk, Philip van Beynen, ahli lubang pembuangan di University of South Florida yang tidak terlibat dalam eksplorasi, kepada Live Science mengatakan, paling umum lubang itu terjadi karena runtuhan dan ambles.
Sayangnya, sulit untuk mengatakan dengan tepat bagaimana atau kapan lubang runtuhan terbentuk, tambahnya. "Kecuali itu terjadi ketika orang tinggal di lokasi dan merekam peristiwa itu, maka itu hampir tidak mungkin."
Para penjelajah gua dari Oman ini menjadi orang pertama yang turun ke dasar lubang sumur neraka sedalam 367 112 meter di Yaman, yang diyakini banyak orang lokal sebagai pintu gerbang yang dipenuhi jin.
Lubang alami yang secara resmi dikenal sebagai Sumur Barhout, memiliki pintu masuk melingkar menakutkan yang berdiameter 30 meter dan terletak di tengah gurun di Provinsi Al-Mahra di Yaman timur, dekat dengan perbatasan dengan Oman.
Pekan lalu, tim yang terdiri dari 10 penjelajah dari Tim OCET menjelajahi S umur Barhout menggunakan katrol yang menurunkan delapan anggota ke bawah sementara dua sisanya tetap di atas.
"Gairah mendorong kami untuk melakukan ini," Mohammed al-Kindi, seorang profesor geologi di Universitas Teknologi Jerman di Oman yang merupakan bagian dari tim OCET, mengatakan kepada kantor berita Prancis AFP. "Dan kami merasa bahwa ini adalah sesuatu yang akan mengungkapkan keajaiban baru dan bagian dari sejarah Yaman."
Setelah melakukan penjelajahan, mereka menemukan air terjun, ular, hewan mati, stalagmit dan mutiara gua. Tetapi yang mengejutkan mereka tidak menemukan jin atau pintu masuk ke neraka seperti kata penduduk lokal.
Dari dalam lubang pembuangan, tim juga menemukan bahwa air muncul dari beberapa lubang di dinding gua sekitar 65 meter di bawah permukaan, menciptakan air terjun kecil. Ini menyebabkan tetesan air yang dibutuhkan untuk pembentukan speleothem, stalagmit, dan mutiara gua.
Para penjelajah juga melaporkan melihat ular, katak dan kumbang di dalam gua, serta beberapa hewan mati, terutama burung, yang tampaknya jatuh di dalam lubang.
Mengenai bagaimana lubang raksasa itu terbentuk, Philip van Beynen, ahli lubang pembuangan di University of South Florida yang tidak terlibat dalam eksplorasi, kepada Live Science mengatakan, paling umum lubang itu terjadi karena runtuhan dan ambles.
Sayangnya, sulit untuk mengatakan dengan tepat bagaimana atau kapan lubang runtuhan terbentuk, tambahnya. "Kecuali itu terjadi ketika orang tinggal di lokasi dan merekam peristiwa itu, maka itu hampir tidak mungkin."
(ysw)