Kursi Arena Gladiator Peninggalan Kekaisaran Romawi Ditemukan di Turki
loading...
A
A
A
ISTANBUL - Para arkeolog Turki menemukan kursi batu berusia 1.800 tahun di arena gladiator dari Kekaisaran Romawi. Dua kursi dengan prasasti berukir ditemukan dalam proyek penggalian di Amfiteater Kuno Pergamon, Turki.
Dilansir Live Science, Senin (4/10/2021), proyek penggalian yang didanai oleh German Research Foundation menemukan dua kursi yang diperkirakan berusia 1.800 tahun milik seorang bangsawan kekaisaran.
"Prasasti VIP ini menunjukkan bahwa kursi ini milik bangsawan dengan nama mereka terukir di atasnya," kata Felix Pirson, Direktur Institut Arkeologi Jerman cabang Istanbul kepada Anadolu Agency.
Amfiteater Pergamon dikenal dengan penataannya yang unik itu dibangun antara lereng gunung dan lereng barat bukit ketika wilayah tersebut menjadi bagian dari Kekaisaran Romawi.
Menurut Transformation of the Pergamon Micro-Region (TransPergMikro), ini adalah salah satu amfiteater yang terpelihara dengan baik tetapi belum pernah ada penelitian rinci dan akurat. Untuk itu para arkeolog TransPergMikro serta Institut Arkeologi Jerman dan Universitas Teknik melakukan penelitian di sini.
Kerja keras terbayar setelah menemukan kursi kotak tersebut. "Penemuan ini menunjukkan bahwa kursi khusus ini dimiliki individu istimewa," tulis para arkeolog dalam posting tersebut.
"Detail lain yang menarik perhatian kami adalah bahwa nama Latin ditulis dalam huruf Yunani. Kami percaya bahwa beberapa orang dari Italia memiliki tempat khusus di amfiteater Pergamon," kata Pirson.
Tim menggali kursi dan menganalisisnya dengan fotogrametri 3D, teknik yang melibatkan pengambilan beberapa foto detail objek dari berbagai sudut untuk membuat gambar digital 3D yang akurat.
Balok-balok itu sekarang dipajang di halaman Basilika Merah, sebuah kuil yang hancur dari Pergamon kuno, di kota Bergama, Turki.
Dilansir Live Science, Senin (4/10/2021), proyek penggalian yang didanai oleh German Research Foundation menemukan dua kursi yang diperkirakan berusia 1.800 tahun milik seorang bangsawan kekaisaran.
"Prasasti VIP ini menunjukkan bahwa kursi ini milik bangsawan dengan nama mereka terukir di atasnya," kata Felix Pirson, Direktur Institut Arkeologi Jerman cabang Istanbul kepada Anadolu Agency.
Amfiteater Pergamon dikenal dengan penataannya yang unik itu dibangun antara lereng gunung dan lereng barat bukit ketika wilayah tersebut menjadi bagian dari Kekaisaran Romawi.
Menurut Transformation of the Pergamon Micro-Region (TransPergMikro), ini adalah salah satu amfiteater yang terpelihara dengan baik tetapi belum pernah ada penelitian rinci dan akurat. Untuk itu para arkeolog TransPergMikro serta Institut Arkeologi Jerman dan Universitas Teknik melakukan penelitian di sini.
Kerja keras terbayar setelah menemukan kursi kotak tersebut. "Penemuan ini menunjukkan bahwa kursi khusus ini dimiliki individu istimewa," tulis para arkeolog dalam posting tersebut.
"Detail lain yang menarik perhatian kami adalah bahwa nama Latin ditulis dalam huruf Yunani. Kami percaya bahwa beberapa orang dari Italia memiliki tempat khusus di amfiteater Pergamon," kata Pirson.
Tim menggali kursi dan menganalisisnya dengan fotogrametri 3D, teknik yang melibatkan pengambilan beberapa foto detail objek dari berbagai sudut untuk membuat gambar digital 3D yang akurat.
Balok-balok itu sekarang dipajang di halaman Basilika Merah, sebuah kuil yang hancur dari Pergamon kuno, di kota Bergama, Turki.
(ysw)