Arkeolog Temukan Pabrik Anggur Kuno Berusia 1.500 Tahun di Israel
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Arkeolog menemukan pabrik anggur terbesar berusia 1.500 tahun di Tel Aviv, Israel. Melihat besarnya kilang anggur ini, arkeolog memperkirakan produksinya mencapai dua juta liter per tahun.
Dalam penggalian yang dilakukan di Yavne, selatan Tel Aviv, arkeolog menemukan lima alat press kuno besar. Melihat besarnya pabrik anggur tersebut, arkeolog emmperkiarakan produksinya mencapai dua juta liter pertahun.
Hasil produksi anggur tadi selanjutnya dikirim ke sejumlah negara mediterania dan di ekspor juga ke Eropa, Afrika Utara, dan sebagian Asia.
Saat itu orang mengenalnya sebagai anggur Gaza dan Ashkelon. Anggur ini memiliki reputasi kualitas yang sangat baik di seluruh wilayah Mediterania.
Salah satu direktur penggalian Situs penggalian di Yavne, Jon Seligman mengatakan, saat itu anggur menjadi konsumsi pokok masyarakat. Mereka tergantung dengan pasokan anggur dari pabrik tersebut.
"Ini menjadi sumber nutrisi dan minuman yang aman karena saat itu air sering terkontaminasi bakteri," katanya seperti dikutip BBC, Selasa (12/10/2021).
Rencananya, kementerian Israel akan menjadikan komplek pabrik anggur seluas satu kilometer persegi itu sebagai destinasi wisata baru jika proyek penggalian arkeolog selesai.
Dalam penggalian yang dilakukan di Yavne, selatan Tel Aviv, arkeolog menemukan lima alat press kuno besar. Melihat besarnya pabrik anggur tersebut, arkeolog emmperkiarakan produksinya mencapai dua juta liter pertahun.
Hasil produksi anggur tadi selanjutnya dikirim ke sejumlah negara mediterania dan di ekspor juga ke Eropa, Afrika Utara, dan sebagian Asia.
Saat itu orang mengenalnya sebagai anggur Gaza dan Ashkelon. Anggur ini memiliki reputasi kualitas yang sangat baik di seluruh wilayah Mediterania.
Salah satu direktur penggalian Situs penggalian di Yavne, Jon Seligman mengatakan, saat itu anggur menjadi konsumsi pokok masyarakat. Mereka tergantung dengan pasokan anggur dari pabrik tersebut.
"Ini menjadi sumber nutrisi dan minuman yang aman karena saat itu air sering terkontaminasi bakteri," katanya seperti dikutip BBC, Selasa (12/10/2021).
Rencananya, kementerian Israel akan menjadikan komplek pabrik anggur seluas satu kilometer persegi itu sebagai destinasi wisata baru jika proyek penggalian arkeolog selesai.
(ysw)