Ilmuwan Tiru Cara Tokek untuk Obati Luka yang Sulit Disembuhkan

Rabu, 03 November 2021 - 10:29 WIB
loading...
Ilmuwan Tiru Cara Tokek untuk Obati Luka yang Sulit Disembuhkan
Ilmuwan melakukan penelitian untuk membuat tokek menumbuhkan kembali ekornya. Foto/dok
A A A
JAKARTA - Ilmuwan melakukan penelitian untuk membuat tokek menumbuhkan kembali ekornya yang putus dengan ekor seperti sebelumnya. Cara ini menjadi lompatan besar bagi ilmu kedokteran untuk mengobati luka yang sulit disembuhkan.

Meregenerasi bagian tubuh tidak pernah mudah, misalnya beberapa kadal dapat menumbuhkan kembali ekornya, tetapi pelengkap baru ini tidak sempurna karena warnanya pucat. Sekarang, sel induk yang dimodifikasi secara genetik membantu tokek menumbuhkan kembali ekor yang lebih baik.

Tweaking dan penanaman sel induk embrio pada tunggul ekor tokek (Lepidodactylus lugubris) memungkinkan reptil untuk menumbuhkan ekor yang lebih seperti aslinya daripada sebelumnya, para peneliti melaporkan 14 Oktober di Nature Communications.



Temuan ini merupakan batu loncatan untuk mengembangkan terapi regeneratif pada manusia yang mungkin suatu hari nanti dapat mengobati luka yang sulit disembuhkan bagi penderita diabetes.

Ekor tokek adalah perpanjangan dari tulang belakangnya. "Ini hanya sekumpulan tabung lemak, otot, dan kulit yang konsentris," kata Thomas Lozito, ahli biologi di University of Southern California di Los Angeles seperti dikutip dari Science News, Rabu (3/11/2021).

Ilmuwan Tiru Cara Tokek untuk Obati Luka yang Sulit Disembuhkan


Itu karena sel punca pada tokek dewasa menghasilkan sinyal molekuler yang mendorong pembentukan tulang rawan pada ekor baru, tetapi tidak pada tulang atau jaringan saraf.

Lozito dan rekan-rekannya menggunakan sel induk embrionik, yang dapat berkembang menjadi jaringan yang lebih luas daripada sel induk dewasa. Memodifikasinya untuk kemudian menanamkannya pada tunggul ekor tokek yang ekornya telah diangkat melalui pembedahan.



Ekor tokek yang tumbuh dari sel induk yang dimodifikasi ini memiliki alur seperti tulang di tulang rawan dan menghasilkan jaringan saraf baru di bagian atas ekor.

Ekor yang dimodifikasi ini masih kekurangan sumsum tulang belakang, membuat mereka jauh dari aslinya. “Kami memperbaiki satu masalah, tetapi masih ada banyak ketidaksempurnaan. Kami masih mencari ekor yang sempurna,” kata Lozito.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2368 seconds (0.1#10.140)