8 Fenomena Astronomi yang Terjadi di Pekan Pertama November 2021
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pekan pertama bulan November diwarnai dengan beragam fenomena astronomi. Berdasarkan laporan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), setidaknya ada 8 fenomena astronomi yang tercatat terjadi pekan ini.
Dilansir dari laman Instagram dan laman resmi LAPAN, berikut selengkapnya:
1. Konjungsi Merkurius-Spica
Puncak fenomena ini terjadi pada 2 November 2021 pukul 08.18 WIB. Fenomena Konjungsi Merkurius-Spica dapat disaksikan sejak awal fajar bahari dari arah Timur dengan sudut pisah 4,1 derajat selama 25 menit.
2. Tengah hari lebih cepat dalam setahun
Fenomena ini terjadi setiap tahun pada 3 November. Hal ini dikarenakan nilai perata waktu yang lebih besar sehingga Matahari akan transit lebih cepat dibandingkan dengan hari-hari biasanya dalam setahun.
3. Okultasi Merkurius oleh Bulan
Puncak fenomena okultasi Merkurius kali ini terjadi pada 4 November pada pukul 01.39 WIB. Terjadi di sebagian Amerika Serikat dan sebagian Kanada saja yang dapat menyaksikannya.
4. Konjungsi Bulan-Merkurius
Menurut LAPAN puncak fenomena ini terjadi pada 4 November 2021 pukul 01.39 WIB dengan sudut pisah minimum 1,2 derajat.
5. Fase Bulan Baru
Fase Bulan Baru, disebut juga konjungsi solar Bulan, adalah konfigurasi ketika Bulan terletak di antara Matahari dan Bumi. Fase Bulan Baru kali ini terjadi pada 5 November pukul 04.14 WIB.
6. Oposisi (Solar) Uranus
Oposisi pada Uranus sama seperti fase oposisi atau purnama pada Bulan, sehingga Uranus dapat terlihat paling terang jika diamati dari Bumi. Puncak oposisi Uranus terjadi pada pukul 07.08 WIB.
7. Puncak Hujan Meteor Taurid Selatan
Hujan meteor ini sudah aktif sejak 25 September lalu dan intensitas maksimumnya akn terjadi pada 6 November pukul 10.35 WIB. Hujan Meteor Taurid Selatan berasal dari sisa debu komet Encke yang mengorbit Matahari dengan periode 3,5 tahun.
8. Konjungsi Bulan-Antares dan Perige Bulan
Antares berkonjungsi dengan Bulan pada 6 November pukul 22.29 WIB. Bulan juga berada di titik terdekat dari Bumi (Pergie) pada pukul 05.11 WIB.
Dilansir dari laman Instagram dan laman resmi LAPAN, berikut selengkapnya:
1. Konjungsi Merkurius-Spica
Puncak fenomena ini terjadi pada 2 November 2021 pukul 08.18 WIB. Fenomena Konjungsi Merkurius-Spica dapat disaksikan sejak awal fajar bahari dari arah Timur dengan sudut pisah 4,1 derajat selama 25 menit.
2. Tengah hari lebih cepat dalam setahun
Fenomena ini terjadi setiap tahun pada 3 November. Hal ini dikarenakan nilai perata waktu yang lebih besar sehingga Matahari akan transit lebih cepat dibandingkan dengan hari-hari biasanya dalam setahun.
3. Okultasi Merkurius oleh Bulan
Puncak fenomena okultasi Merkurius kali ini terjadi pada 4 November pada pukul 01.39 WIB. Terjadi di sebagian Amerika Serikat dan sebagian Kanada saja yang dapat menyaksikannya.
4. Konjungsi Bulan-Merkurius
Menurut LAPAN puncak fenomena ini terjadi pada 4 November 2021 pukul 01.39 WIB dengan sudut pisah minimum 1,2 derajat.
5. Fase Bulan Baru
Fase Bulan Baru, disebut juga konjungsi solar Bulan, adalah konfigurasi ketika Bulan terletak di antara Matahari dan Bumi. Fase Bulan Baru kali ini terjadi pada 5 November pukul 04.14 WIB.
6. Oposisi (Solar) Uranus
Oposisi pada Uranus sama seperti fase oposisi atau purnama pada Bulan, sehingga Uranus dapat terlihat paling terang jika diamati dari Bumi. Puncak oposisi Uranus terjadi pada pukul 07.08 WIB.
7. Puncak Hujan Meteor Taurid Selatan
Hujan meteor ini sudah aktif sejak 25 September lalu dan intensitas maksimumnya akn terjadi pada 6 November pukul 10.35 WIB. Hujan Meteor Taurid Selatan berasal dari sisa debu komet Encke yang mengorbit Matahari dengan periode 3,5 tahun.
8. Konjungsi Bulan-Antares dan Perige Bulan
Antares berkonjungsi dengan Bulan pada 6 November pukul 22.29 WIB. Bulan juga berada di titik terdekat dari Bumi (Pergie) pada pukul 05.11 WIB.
(dan)