7 Manuskrip Kuno Paling Misterius yang Belum Terpecahkan hingga Kini
loading...
A
A
A
Gospel of The Lots Mary atau Injil Maria adalah teks kuno yang disebut-sebut merupakan Injil yang tiada duanya. Ditulis dalam bahasa Koptik (bahasa Mesir) dan berasal dari sekitar 1.500 tahun yang lalu.
Kitab ini tidak membahas kehidupan Yesus, melainkan berisi serangkaian 37 nubuat, dengan hanya beberapa kata yang menyebutkan Yesus.
Pembukaan kitab dimulai sebagai berikut: "Injil tentang Maria, ibu dari Tuhan Yesus Kristus, dia yang kepadanya Malaikat Jibril membawa kabar baik. Dia yang akan maju dengan sepenuh hatinya akan mendapatkan apa yang dia inginkan. Hanya saja, jangan berpikiran dua."
Teks itu sekarang berada di Universitas Harvard, diuraikan, dan rinciannya diterbitkan pada tahun 2014 oleh Anne Marie Luijendijk, seorang profesor di Departemen Agama di Universitas Princeton.
3. Dresden Codex
Dresden Codex adalah teks suku Maya yang berasal dari sekitar 800 tahun yang lalu. Teks itu berisi 39 lembar bergambar indah dengan teks dan gambar di kedua sisinya.
Penelitian yang diterbitkan pada tahun 2016 dalam Journal of Astronomy in Culture menunjukkan bahwa kodeks tersebut mencatat fase-fase planet Venus sehingga suku Maya akan yakin bahwa acara seremonial mereka diadakan pada hari yang benar.
Codex ini pertama kali muncul di Eropa di The Royal Library di Dresden, Jerman, pada tahun 1730-an. Banyak teks Maya dihancurkan oleh misionaris Kristen yang bersemangat yang mencoba menghapus kepercayaan non-Kristen.
4. Injil Yudas
Kitab ini tidak membahas kehidupan Yesus, melainkan berisi serangkaian 37 nubuat, dengan hanya beberapa kata yang menyebutkan Yesus.
Pembukaan kitab dimulai sebagai berikut: "Injil tentang Maria, ibu dari Tuhan Yesus Kristus, dia yang kepadanya Malaikat Jibril membawa kabar baik. Dia yang akan maju dengan sepenuh hatinya akan mendapatkan apa yang dia inginkan. Hanya saja, jangan berpikiran dua."
Teks itu sekarang berada di Universitas Harvard, diuraikan, dan rinciannya diterbitkan pada tahun 2014 oleh Anne Marie Luijendijk, seorang profesor di Departemen Agama di Universitas Princeton.
3. Dresden Codex
Dresden Codex adalah teks suku Maya yang berasal dari sekitar 800 tahun yang lalu. Teks itu berisi 39 lembar bergambar indah dengan teks dan gambar di kedua sisinya.
Penelitian yang diterbitkan pada tahun 2016 dalam Journal of Astronomy in Culture menunjukkan bahwa kodeks tersebut mencatat fase-fase planet Venus sehingga suku Maya akan yakin bahwa acara seremonial mereka diadakan pada hari yang benar.
Codex ini pertama kali muncul di Eropa di The Royal Library di Dresden, Jerman, pada tahun 1730-an. Banyak teks Maya dihancurkan oleh misionaris Kristen yang bersemangat yang mencoba menghapus kepercayaan non-Kristen.
4. Injil Yudas