Bayi Gajah di Aceh Mati Setelah Kehilangan Separuh Belalainya

Selasa, 16 November 2021 - 19:10 WIB
loading...
Bayi Gajah di Aceh Mati Setelah Kehilangan Separuh Belalainya
Petugas memperlihatkan belalai anak gajah liar yang terkena jerat di klinik Pusat Latihan Gajah (PLG) Saree, Aceh Besar, Aceh, Senin (15/11/2021). FOTO/Antara/Syifa Yulinnas
A A A
BANDA ACEH - Seekor bayi gajah mati setelah kehilangan separuh belalainya karena terjerat jebakan yang dibuat oleh pemburu. Bayi gajah betina berusia 1 tahun ditemukan sangat lemah terjerat jebakan babi yang dipasang pemburu di Alue Meuraksa, sebuah desa di kawasan hutan Kabupaten Aceh Jaya pada Minggu 14 November 2021.

Kepala Badan Konservasi Provinsi Aceh Agus Arianto mengatakan, meskipun ada upaya untuk mengamputasi dan mengobati belalainya yang luka, namun tidak bisa menyelamatkan bayi gajah yang malang tersebut.

Petugas satwa liar pada Senin (15/11/2021) harus mengamputasi setengah dari belalai bayi gajah itu dalam operasi hidup atau mati di pusat pelatihan gajah dekat Banda Aceh, ibukota provinsi. (Baca juga; Disorot Media Asing, Belalai Gajah Indonesia Dipotong akibat Perangkap Pemburu Liar )

"Batangnya mulai busuk dan tidak berfungsi lagi. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi mau bagaimana lagi," kata Agus Arianto dikutip dari Associated Press, Selasa (16/11/2021).

Arianto mengatakan, saat ini sedang dilakukan autopsi oleh tim dokter hewan untuk menentukan penyebab kematian bayi gajah itu. (Baca juga; Memilukan! Belalai Seekor Anak Gajah Sumatera Nyaris Putus Tersangkut Jerat Babi )

"Kematiannya sangat mengejutkan karena dia terlihat baik-baik saja setelah diamputasi dan aktif bergerak," kata Rika Marwati, dokter hewan di pusat pelatihan gajah tersebut. "Dia tiba-tiba jatuh sakit karena stres dan infeksi Senin malam dan paginya dia dilaporkan meninggal."

Jumlah gajah sumatera yang mati akibat dijerat dan diracun telah mencapai 25 ekor dalam sembilan tahun terakhir di Kabupaten Aceh Timur. Para konservasionis mengatakan bahwa pandemi virus corona telah menyebabkan peningkatan perburuan liar karena alasan ekonomi.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4389 seconds (0.1#10.140)