Inilah Bahan dan Rumus Desain Baju Astonot yang Sangat Dirahasiakan

Minggu, 21 November 2021 - 20:02 WIB
loading...
Inilah Bahan dan Rumus Desain Baju Astonot yang Sangat Dirahasiakan
Bahan dan rumus desai baju astronot ternyata sangat dirahasiakan. FOTO/ IST
A A A
NEW DELHI - Baju astronot dirancang khusus untuk melindungi astronot dari kerusakan, panas, dingin, juga untuk menyediakan oksigen dan membuang kelebihan karbon dioksida.

Melihat kemampuan baju tersebut mungkin kamu penasaran terbuat dari apa baju astronot, informasi ini mungkin sangat minim sekali karena hal itu terkait penelitian dan hak paten.



Seorang Profesor dari Antropologi Michael Little dari Universitas Binghamtom menghabiskan dua musim panas, 1969 dan 1970, bersama NASA Manned Spacecraft Center (sekarang Johnson Space Center) di Houston, Texas untuk menciptakan bahan yang paling pas untuk baju astronot.

Seperti dilansir dari Press Connects, lapisan terdalam pakaian astronot bernama LGC (Liquid Cooled Garment). Bentuknya seperti satu set pakaian dalam nilon panjang dengan banyak tabung plastik yang dijahit.

Tabung ini mensirkulasikan air dingin untuk mendinginkan tubuh saat astronot bekerja dan menghasilkan panas tubuh. Sedangkan setelan terluar disebut A7L dirancang untuk melindungi astronot dari kerusakan (debu mikrometeorit) dan panas dan dingin permukaan bulan, dan untuk menyediakan oksigen dan membuang kelebihan karbon dioksida.

Ada perangkat yang sangat kompleks dalam pakaian luar angkasa untuk menjalankan fungsi-fungsi ini. Pakaian luar angkasa sangat tahan lama dan dirancang untuk menahan vakum luar angkasa dan bulan. Itu sebanyak 20 lapisan untuk melindungi dari panas, dingin, tekanan, dan goresan.

Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat banyak lapisan baju astronot adalah aluminium, Mylar, Dacron, nilon, dan Teflon. Selain itu, pakaian antariksa memiliki sarung tangan dengan sambungan pergelangan tangan, sepatu bot, dan helm dengan pelindung berlapis emas untuk memantulkan sinar matahari.

Desain baju astronot dirancang dan didesain berdasarkan kebutuhan dan lingkungan yang akan disambangi oleh astronot.

Bahkan menurut Michael Little, setiap baju astronot dirancang secara individual. Artinya setiap satu astronot mendapat satu rancangan baju khusus untuk dirinya sendiri.

Baju astronot sendiri terbagi menjadi tiga jenis. Pertama, pakaian dalam pesawat luar angkasa. Ini disebut IVA (Intravehicular Activity. Kedua, pakaian yang digunakan di luar angkasa, yaitu EVA (Extravehicular Activity).

Dan yang terakhir yang bisa dipakai baik di dalam pesawat luar angkasa maupun di luar angkasa. Pakaian ini disebut IEVA (Intra/Extravehicular Activity).

Saat ini, ada banyak jenis pakaian luar angkasa dan desain baru, beberapa di antaranya mungkin digunakan selama abad ini untuk penerbangan luar angkasa ke Mars.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1448 seconds (0.1#10.140)