Ternyata Orangutan Sumatera-Kalimantan Dulunya Bertubuh Raksasa

Kamis, 02 Desember 2021 - 22:02 WIB
loading...
Ternyata Orangutan Sumatera-Kalimantan Dulunya Bertubuh Raksasa
Ilmuwan menemukan bukti kalau orangutan raksasa yang pernah tinggal di Asia Tenggara termasuk dalam satu spesies yang secara bertahap menyusut ukurannya. Foto/dok
A A A
JAKARTA - Ilmuwan menemukan bukti kalau orangutan raksasa yang pernah tinggal di Asia Tenggara termasuk dalam satu spesies yang secara bertahap menyusut ukurannya selama hampir 2 juta tahun.

Saat ini, orangutan hanya ditemukan di pulau Sumatera dan Kalimantan tetapi kerabat kuno mereka yang berukuran raksasa pernah menjelajahi hutan di tempat yang sekarang disebut China selatan dan Vietnam utara.

Dilansir Science News, Kamis (2/12/2021), fosil-fosil yang ditemukan di Asia telah lama menunjukkan bahwa orangutan besar yang sekarang sudah punah ini menyusut seiring waktu.



Antropolog biologi Terry Harrison dari New York University mengatakan, berdasarkan sejumlah kecil fosil dari periode waktu yang sangat berbeda, orangutan dengan cepat berevolusi dari spesies bertubuh lebih besar ke spesies berbeda bertubuh lebih kecil.

Evolusi ini terjadi kira-kira 400.000 tahun yang lalu seiring dengan iklim yang lebih dingin. Namun terhadap 600 gigi orangutan purba yang ditemukan di 10 gua di China selatan mendukung skenario evolusi yang berbeda, kata Harrison dan rekan dalam laporan di Journal of Human Evolution Desember.

Dari sekitar 2 juta hingga 111.000 tahun yang lalu, bentuk gigi sebagian besar tetap sama. Ini menunjukkan bahwa semuanya berasal dari satu spesies orangutan tapi ukuran gigi semakin menurun.

Menggunakan pengukuran gigi, Harrison, ahli paleoantropologi Yingqi Zhang dari Akademi Ilmu Pengetahuan China di Beijing dan rekan memperkirakan bahwa rata-rata massa tubuh orangutan purba mulai sekitar 96 kilogram, hampir dua kali lipat dari orangutan saat ini.



Fosil hewan Asia purba lainnya, termasuk badak dan monyet, juga menunjukkan penurunan ukuran tubuh selama periode yang sama. Kondisi yang lebih dingin dan lebih kering yang mengurangi ketersediaan makanan mulai sekitar 400.000 tahun yang lalu mungkin telah mendorong tren ke arah tubuh yang lebih kecil.

"Tidak jelas kapan orangutan di daratan Asia mati. Tetapi perubahan iklim dan kemungkinan kedatangan manusia di wilayah itu lebih dari 60.000 tahun yang lalu berkontribusi pada kematian mereka," kata Harrison.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4353 seconds (0.1#10.140)