WHO Wajibkan Lansia di Atas 60 Tahun Pakai Makser Medis
loading...
A
A
A
NEW YORK - Pada Jumat pekan lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengeluarkan pedoman terbaru terkait penggunaan masker untuk mencegah virus corona. Padahal, sebelumnya WHO ragu penggunaan masker dapat memberikan perlindungan di tempat umum.
Melalui dokumen panduan terbarunya, WHO menegaskan bahwa lansia di atas 60 tahun harus menggunakan masker medis, terutama ketika pembatasan fisik atau physical distancing tidak memungkinkan untuk dilakukan.
BACA JUGA - Siaga 1, NASA Siap Hancurkan Asteroid Apolo di Luar Orbit Bumi
Sementara bagi orang di bawah 60 tahun atau tanpa gejala, harus menggunakan masker kain lapis tiga, yang di dalamnya terdapat lapisan kapas penyerap, lapisan polypropylene, dan lapisan sintetis yang tahan cairan. Masker seperti ini bisa dibuat sendiri di rumah, atau dibeli karena sudah banyak di pasaran. BACA JUGA - Keadaan Genting, NASA Deteksi Asteroid Besar Sedang Melesat Menuju Bumi
WHO juga mengimbau kepada semua orang, bahwa penggunaan masker tidak hanya di transportasi publik. Tetapi juga di manapun tempat yang membutuhkan pembatasan fisik, seperti di supermarket dan kantor. Termasuk di ruangan tertutup seperti sekolah, masjid, gereja, dan tempat ibadah lainnya. BACA JUGA - Inilah Kecepatan dan Volume Asteroid yang Akan Terobos Bumi Besok
Meski demikian, WHO menegaskan, penggunaan masker bukan berarti mengabaikan pembatasan fisik dan kewajiban mencuci tangan secara teratur.
Di sisi lain, Dr Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis tanggapan Covid-19 dan kepala unit penyakit zoonosis WHO, menyatakan kekhawatirannya terkait penggunaan masker yang memberikan rasa aman yang salah, terutama kepada pendemo, seperti yang terjadi pada unjuk rasa terkait kematian George Floyd.
“Banyak orang berkumpul dengan berbagai alasan di seluruh dunia. Hanya dengan menggunakan masker, mereka merasa aman. Inilah yang salah,” kata Kerkhove, dikutip dari Evening Standard, Senin (8/6/2020).
“Masker memang menjadi bagian dari pencegahan, tetapi tidak bisa bekerja sendiri. Masih ada langkah lain (untuk mencegah tertular virus corona),” imbuhnya.
Meski begitu, WHO tetap mengimbau pemerintah di seluruh dunia mendorong warganya untuk menggunakan masker di tempat umum dan saat tidak bisa menjaga jarak. “Semua orang berpotensi terinfeksi virus, terutama jika menggunakan tangan yang telah terkontaminasi saat memasang dan melepas masker berulang kali,” ujar Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom.
Melalui dokumen panduan terbarunya, WHO menegaskan bahwa lansia di atas 60 tahun harus menggunakan masker medis, terutama ketika pembatasan fisik atau physical distancing tidak memungkinkan untuk dilakukan.
BACA JUGA - Siaga 1, NASA Siap Hancurkan Asteroid Apolo di Luar Orbit Bumi
Sementara bagi orang di bawah 60 tahun atau tanpa gejala, harus menggunakan masker kain lapis tiga, yang di dalamnya terdapat lapisan kapas penyerap, lapisan polypropylene, dan lapisan sintetis yang tahan cairan. Masker seperti ini bisa dibuat sendiri di rumah, atau dibeli karena sudah banyak di pasaran. BACA JUGA - Keadaan Genting, NASA Deteksi Asteroid Besar Sedang Melesat Menuju Bumi
WHO juga mengimbau kepada semua orang, bahwa penggunaan masker tidak hanya di transportasi publik. Tetapi juga di manapun tempat yang membutuhkan pembatasan fisik, seperti di supermarket dan kantor. Termasuk di ruangan tertutup seperti sekolah, masjid, gereja, dan tempat ibadah lainnya. BACA JUGA - Inilah Kecepatan dan Volume Asteroid yang Akan Terobos Bumi Besok
Meski demikian, WHO menegaskan, penggunaan masker bukan berarti mengabaikan pembatasan fisik dan kewajiban mencuci tangan secara teratur.
Di sisi lain, Dr Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis tanggapan Covid-19 dan kepala unit penyakit zoonosis WHO, menyatakan kekhawatirannya terkait penggunaan masker yang memberikan rasa aman yang salah, terutama kepada pendemo, seperti yang terjadi pada unjuk rasa terkait kematian George Floyd.
“Banyak orang berkumpul dengan berbagai alasan di seluruh dunia. Hanya dengan menggunakan masker, mereka merasa aman. Inilah yang salah,” kata Kerkhove, dikutip dari Evening Standard, Senin (8/6/2020).
“Masker memang menjadi bagian dari pencegahan, tetapi tidak bisa bekerja sendiri. Masih ada langkah lain (untuk mencegah tertular virus corona),” imbuhnya.
Meski begitu, WHO tetap mengimbau pemerintah di seluruh dunia mendorong warganya untuk menggunakan masker di tempat umum dan saat tidak bisa menjaga jarak. “Semua orang berpotensi terinfeksi virus, terutama jika menggunakan tangan yang telah terkontaminasi saat memasang dan melepas masker berulang kali,” ujar Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom.
(wbs)