Elon Musk Ungkap Ancaman Terbesar Peradaban Manusia

Kamis, 09 Desember 2021 - 13:02 WIB
loading...
Elon Musk Ungkap Ancaman Terbesar Peradaban Manusia
Elon Musk ungkap penurunan angka kelahiram adalah ancaman perdaban Manusia sesungguhnya. FOTO/ IST
A A A
CALIFORNIA - CEO Tesla Elon Musk percaya bahwa ancaman terbesar bagi umat manusia adalah penurunan angka kelahiran. Ia memperingatkan bahwa peradaban akan "hancur" jika orang tidak mulai memiliki lebih banyak anak.

"Saya pikir salah satu risiko terbesar bagi peradaban adalah angka kelahiran yang rendah dan angka kelahiran yang menurun dengan cepat,” kata ayah enam anak ini di Dewan CEO tahunan Wall Street Journal, dikutip dari New York Post, Kamis (9/12/2021).


Namun menurut Musk begitu banyak orang, termasuk orang pintar di dunia ini , berpikir bahwa ada terlalu banyak manusia dan berpikir bahwa populasinya tumbuh di luar kendali.

"Ini benar-benar kebalikannya. Silakan lihat angkanya – jika orang tidak memiliki anak lagi, peradaban akan runtuh, perhatikan kata-kata saya," tegasnya.

Pernyataan miliarder itu muncul sebagai tanggapan atas pertanyaan tentang bagaimana Tesla Bot perusahaannya yang belum dirilis dapat menyelesaikan masalah perburuhan.

Pada acara pembukaan pada Agustus lalu, Musk mengatakan robot seberat 5 kaki-8 inci, 125 pon dapat siap paling cepat tahun depan dan akan memiliki dampak mendalam pada ekonomi dengan menurunkan biaya tenaga kerja.

Dan pada pertemuan CEO itu, ia menambahkan bahwa Tesla Bot bisa menjadi pengganti umum untuk tenaga kerja manusia dari waktu ke waktu, yang akan menjadi semakin penting untuk bisnis jika pasokan tenaga kerja manusia turun.

Ini bukan pertama kalinya Musk memperingatkan tentang penurunan angka kelahiran populasi global .

Pada 2017, ia menanggapi artikel New Scientist yang membahas pertanyaan apakah “bom populasi” bisa segera meledak.

"Populasi dunia semakin cepat menuju kehancuran, tetapi hanya sedikit yang memperhatikan atau peduli,” kata Musk saat itu.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1321 seconds (0.1#10.140)