Pengobatan Mesir Kuno Mampu Turunkan Risiko Kematian Akibat Covid-19 hingga 50%
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ilmuwan berhasil melakukan uji coba pengobatan Mesir kuno yang menggunakan colchicine dari ekstrasi tanaman safron untuk menurunkan risiko kematian akibat Covid-19. Penelitian ini diterbitkan dalam European Journal of Internal Medicine yang menunjukkan sifat menjanjikan dari obat tersebut.
Menurut peneliti dari Hebrew University of Jerusalem dan Hadassah Medical School, obat tersebut berpotensi untuk mengobati orang dengan kasus Covid yang parah dan kemungkinan menurunkan angka kematian hingga 50 persen.
Colchicine adalah salah satu dari sedikit obat yang berusia ribuan tahun yang bertahan hingga era modern dan masih digunakan sampai sekarang. Orang Mesir Kuno mengetahui khasiat penyembuhannya sejak 1500 SM dan telah dijelaskan dalam Papirus Ebers.
Khasiat obat ini juga dikenal oleh orang Yunani Kuno dan Kekaisaran Bizantium, berkat kemampuannya untuk mengobati pembengkakan dan rasa sakit. Saat ini, colchicine sedang dipelajari oleh para peneliti di seluruh dunia untuk menentukan apakah itu dapat bermanfaat bagi orang yang terinfeksi virus corona.
Profesor Ami Schattner dari Hebrew University mengatakan, berbagai penelitian sejauh ini menunjukkan manfaat yang jelas dari penggunaannya. Berdasarkan data klinis yang direkam selama 20 tahun tentang colchicine, diketahui kalau zat itu berpotensi untuk mengobati Covid.
Menurut Profesor Schattner, obat ini sudah diuji coba terhadap 6.000 pasien Covid-19 dan seluruhnya menunjukkan peningkatan kesembuhan yang signifikan. "Paling penting dari penelitian ini, ada penurunan kematian sekitar 50 persen dibandingkan dengan mereka yang tidak diobati dengan colchicine," katanya seperti dikutip Express, Minggu (19/12/2021).
Colchicine murah untuk diproduksi dan tersedia secara luas dan menjadikannya terobosan yang menjanjikan dalam memerangi pandemi. Khasiat obat tersebut terhadap Covid telah diuji di Afrika Selatan, Kanada, Yunani, Spanyol, dan Brasil.
Menurut peneliti dari Hebrew University of Jerusalem dan Hadassah Medical School, obat tersebut berpotensi untuk mengobati orang dengan kasus Covid yang parah dan kemungkinan menurunkan angka kematian hingga 50 persen.
Colchicine adalah salah satu dari sedikit obat yang berusia ribuan tahun yang bertahan hingga era modern dan masih digunakan sampai sekarang. Orang Mesir Kuno mengetahui khasiat penyembuhannya sejak 1500 SM dan telah dijelaskan dalam Papirus Ebers.
Khasiat obat ini juga dikenal oleh orang Yunani Kuno dan Kekaisaran Bizantium, berkat kemampuannya untuk mengobati pembengkakan dan rasa sakit. Saat ini, colchicine sedang dipelajari oleh para peneliti di seluruh dunia untuk menentukan apakah itu dapat bermanfaat bagi orang yang terinfeksi virus corona.
Profesor Ami Schattner dari Hebrew University mengatakan, berbagai penelitian sejauh ini menunjukkan manfaat yang jelas dari penggunaannya. Berdasarkan data klinis yang direkam selama 20 tahun tentang colchicine, diketahui kalau zat itu berpotensi untuk mengobati Covid.
Menurut Profesor Schattner, obat ini sudah diuji coba terhadap 6.000 pasien Covid-19 dan seluruhnya menunjukkan peningkatan kesembuhan yang signifikan. "Paling penting dari penelitian ini, ada penurunan kematian sekitar 50 persen dibandingkan dengan mereka yang tidak diobati dengan colchicine," katanya seperti dikutip Express, Minggu (19/12/2021).
Colchicine murah untuk diproduksi dan tersedia secara luas dan menjadikannya terobosan yang menjanjikan dalam memerangi pandemi. Khasiat obat tersebut terhadap Covid telah diuji di Afrika Selatan, Kanada, Yunani, Spanyol, dan Brasil.
(ysw)