Menara Berkaligrafi Surah Maryam Ini Terabaikan, Jejak Kejayaan Arsitektur Islam di Afghanistan

Senin, 27 Desember 2021 - 10:34 WIB
loading...
Menara Berkaligrafi Surah Maryam Ini Terabaikan, Jejak Kejayaan Arsitektur Islam di Afghanistan
Menara setinggi 65 meter ini menjulang di lembah sungai yang dalam di antara pegunungan tinggi di jantung provinsi Ghur, Afghanistan. Foto/stuff
A A A
HERAT - Menara setinggi 65 meter ini menjulang di lembah sungai yang dalam di antara pegunungan tinggi di jantung provinsi Ghur, Afghanistan . Susunan formasi alam yang unik terhampar sekitar menara yang memiliki fondasi segi delapan berdiameter 9 meter dan empat poros silinder runcing dari batu bata yang terjalin apik.

Menara yang berada pada ketinggian 1.900 meter di atas permukaan laut ini dikenal dengan nama Minaret of Jam atau Menara Jam. Berada di dalam lembah terjal di sepanjang Sungai Hari-rud, tepat di persimpangan sungai Jam, lokasinya jauh dari kota mana pun. Jarak terdekat adalah sekitar 215 km ke arah barat menuju Herat.

Ada panel bertuliskan tanggal konstruksi: 1193/4. Ini menunjukkan Menara Jam dibangun pada tahun 1194 oleh Ghurid Sultan Ghiyas-od-din (1153-1203). Emplasemen di sekitar menara mungkin menandai situs kota kuno Firuzkuh, yang diyakini sebagai ibu kota dinasti Ghurid. (Baca juga; Situs Bangunan Universitas Islam Pertama di Dunia dari Abad Ke-12 Ditemukan di Turki )

Dinding menara ini sepenuhnya ditutupi dengan dekorasi geometris pada relief yang disempurnakan dengan tulisan Kufi (kaligrafi Kufic) di ubin pirus kebiruan. Kaligrafi ini memuat seluruh Surah ke-19 (Surah Maryam) yang menceritakan tentang Maryam, Nabi Isa, dan para nabi lain, seperti Ibrahim dan Ishak.
Menara Berkaligrafi Surah Maryam Ini Terabaikan, Jejak Kejayaan Arsitektur Islam di Afghanistan

“Ini adalah teks yang menekankan kesamaan Yudaisme, Kristen dan Islam, bukan perbedaan mereka. Tampaknya Ghorid menempatkan teks di sini untuk menyerukan harmoni dan toleransi di negeri ini, sebuah pesan yang lebih relevan hingga sekarang,” kata Daniel Gordon Raffan Cruickshank, sejarawan seni asal Inggris yang pernah mengunjungi Menara Jam pada dikutip SINDOnews dari laman theguardian April 2008.

UNESCO memasukan Menara Jam dalam daftar Situs Warisan Dunia sebagai bagunan dengan arsitektur dan ornamen luar biasa. Struktur bangunan yang anggun ini merupakan contoh arsitektur dan ornamen luar biasa pada periode Islam di Asia Tengah dan memainkan peran penting dalam penyebaran Islam ke India seperti yang ditunjukkan oleh Qutb Minar, Delhi, dimulai pada 1202 dan selesai pada awal abad ke-14.

Konstruksi di dalam menara juga begitu luar biasa, dengan dua tangga spiral yang berliku-liku membentuk heliks ganda. Konstruksi yang kuat ini, dikombinasikan dengan batu bata halus, telah menjaga struktur bangunan menara dari gempa bumi. (Baca juga; Masjid Lumpur Era Umayyah dari Tahun 60 Hijriah Ditemukan di Irak )
Menara Berkaligrafi Surah Maryam Ini Terabaikan, Jejak Kejayaan Arsitektur Islam di Afghanistan

Namun, kondisi Menara Jam yang sekarang menjadi salah satu harta warisan arsitektur terbesar di Afghanistan, dalam bahaya dan terancam roboh setelah diterjang banjir. Keberadaanya yang sudah berusia 800 tahun seakan terabaikan dan bakal semakin memburuk akibat musim dingin karena kelembapan dan es masuk ke tembok menara.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4068 seconds (0.1#10.140)