Terumbu Karang Berbentuk Bunga Mawar Ditemukan Penyelam
loading...
A
A
A
LONDON - Sekelompok penyelam internasional dari Prancis menemukan terumbu karang alami berbentuk mawar di lepas pantai Tahiti baru-baru ini.
Seperti dilansir dari Unilad Minggu (22/1/2022), seorang fotografer, Alexis Rosenfel, yang memimpin tim menyelam, menggambarkan penemuan terumbu karang sepanjang 3 kilometer itu sebagai keajaiban.
“Rasanya seperti keajaiban melihat terumbu karang raksasa dan berbentuk seperti bunga mawar yang indah terbentang di depan mata. Ini seperti sebuah karya seni,” katanya.
Kantor berita Reuters sebelumnya melaporkan bahwa terumbu karang membutuhkan waktu 25 tahun untuk tumbuh. Sejumlah terumbu karang berbentuk mawar memiliki diameter lebih dari 2 meter.
Temuan ini memberikan secercah harapan bahwa mungkin masih banyak lagi terumbu karang yang belum ditemukan mengingat baru 20 persen dasar laut yang telah dipetakan.
Sementara itu, Kepala Kebijakan Kelautan Organisasi Pendidikan Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO), Julian Barbiere, mengatakan temuan itu menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana terumbu karang bisa tahan terhadap perubahan iklim.
"Kami tahu lebih banyak tentang permukaan Bulan atau Mars daripada dasar laut dalam," katanya.
Terumbu karang dianggap sebagai salah satu ekosistem laut yang paling terancam punah karena rentan terhadap polusi dan kenaikan suhu laut.
Seperti dilansir dari Unilad Minggu (22/1/2022), seorang fotografer, Alexis Rosenfel, yang memimpin tim menyelam, menggambarkan penemuan terumbu karang sepanjang 3 kilometer itu sebagai keajaiban.
“Rasanya seperti keajaiban melihat terumbu karang raksasa dan berbentuk seperti bunga mawar yang indah terbentang di depan mata. Ini seperti sebuah karya seni,” katanya.
Kantor berita Reuters sebelumnya melaporkan bahwa terumbu karang membutuhkan waktu 25 tahun untuk tumbuh. Sejumlah terumbu karang berbentuk mawar memiliki diameter lebih dari 2 meter.
Temuan ini memberikan secercah harapan bahwa mungkin masih banyak lagi terumbu karang yang belum ditemukan mengingat baru 20 persen dasar laut yang telah dipetakan.
Sementara itu, Kepala Kebijakan Kelautan Organisasi Pendidikan Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO), Julian Barbiere, mengatakan temuan itu menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana terumbu karang bisa tahan terhadap perubahan iklim.
"Kami tahu lebih banyak tentang permukaan Bulan atau Mars daripada dasar laut dalam," katanya.
Terumbu karang dianggap sebagai salah satu ekosistem laut yang paling terancam punah karena rentan terhadap polusi dan kenaikan suhu laut.
(wbs)