Pakai Teknologi, Arkeolog Rekonstruksi Patung Kuno Tanpa Kepala di Mesir
loading...
A
A
A
KAIRO - Misteri patung tanpa kepala yang ditemukan arkeolog di situs Saqqara, Mesir akhirnya terungkap dengan teknologi canggih. Setelah merekonstruksi, diketahui kalau patung tersebut adalah sosok Imhotep yang dikenal sebagai arsitektur piramida .
Mohammad Youssef, seorang arkeolog dan Direktur Saqqara Antiquities Area dari Supreme Council of Antiquities of Egypt, telah menggali jauh di bawah tanah di dekat struktur ikonik itu selama bertahun-tahun.
Penemuannya dan timnya tentang patung perunggu tanpa kepala diikuti oleh film dokumenter Smithsonian Channel tahun 2021, 'Tomb Hunters'.
“Saya pikir patung ini adalah seorang juru tulis yang duduk di kursinya sambil memegang gulungan papirus di kedua tangannya. Tapi sayangnya itu kehilangan kepalanya," kata Youssef berbicra selama program tersebut, seperti dikutip Express, Selasa (8/2/2022).
Fakta bahwa patung itu terbuat dari perunggu mengejutkan para arkeolog. Karena perunggu adalah logam yang sangat berharga dan digunakan untuk membuat patung dewa dan raja atau orang-orang yang berjasa.
Analisis lebih lanjut, menurut narator film dokumenter tersebut, membuktikan bahwa patung tersebut menggambarkan kalau sosoknya bukan manusia biasa.
Mereka menjelaskan, menggunakan pemodelan komputer untuk menggantikan kepala, patung kecil itu untuk megetahui sosoknya.
"Ini menggambarkan seorang superstar dunia kuno, yang sekarang dapat ditemukan di museum di seluruh dunia, yakni penemu piramida Imhotep," ujarnya.
Masyarakat Mesir kuno secara luas menganggap Imhotep sebagai arsitek terbesar dalam sejarah. Imhotep menciptakan desain unik untuk makam firaun, yakni berbentuk piramida.
Dr Bob Bianchi, seorang Egyptologist, mengatakan Piramida di Saqqara adalah keajaiban yang luar biasa. Ini adalah monumen pertama yang sepenuhnya dibuat dari batu.
Rekan Egyptoligst Aliaa Ismail menambahkan, tidak ada yang tahu apakah pembangunan piramida itu akan berhasil atau tidak, tetapi kemudian ternyata sangat sukses dan berdiri dengan indah sampai hari ini.
"Step Piramida adalah langkah awal untuk pembangunan Piramida Besar di Giza," terangnya.
Berdiri setinggi sekitar 60 meter, piramida berisi labirin terowongan yang panjangnya sekitar enam kilometer. Di dalamnya terdapat ruang untuk pemakaman raja dan anggota keluarganya, serta untuk menyimpan barang dan persembahan.
Semua terowongan yang terhubung ke poros tengah berdiri tujuh meter persegi dan kedalaman 28 meter. Step Piramida menandai titik balik dalam sejarah Mesir dimulainya era baru yang gemilang yang mencakup 450 tahun dan menciptakan dunia tempat Pinomis hidup.
Pengaruh Imhotep berlanjut untuk waktu yang lama setelah kematiannya. Sekitar 2.000 tahun kemudian, statusnya diangkat menjadi dewa pengobatan dan penyembuhan, ini menjelaskan mengapa patungnya terbuat dari perunggu.
Mohammad Youssef, seorang arkeolog dan Direktur Saqqara Antiquities Area dari Supreme Council of Antiquities of Egypt, telah menggali jauh di bawah tanah di dekat struktur ikonik itu selama bertahun-tahun.
Penemuannya dan timnya tentang patung perunggu tanpa kepala diikuti oleh film dokumenter Smithsonian Channel tahun 2021, 'Tomb Hunters'.
“Saya pikir patung ini adalah seorang juru tulis yang duduk di kursinya sambil memegang gulungan papirus di kedua tangannya. Tapi sayangnya itu kehilangan kepalanya," kata Youssef berbicra selama program tersebut, seperti dikutip Express, Selasa (8/2/2022).
Fakta bahwa patung itu terbuat dari perunggu mengejutkan para arkeolog. Karena perunggu adalah logam yang sangat berharga dan digunakan untuk membuat patung dewa dan raja atau orang-orang yang berjasa.
Analisis lebih lanjut, menurut narator film dokumenter tersebut, membuktikan bahwa patung tersebut menggambarkan kalau sosoknya bukan manusia biasa.
Mereka menjelaskan, menggunakan pemodelan komputer untuk menggantikan kepala, patung kecil itu untuk megetahui sosoknya.
"Ini menggambarkan seorang superstar dunia kuno, yang sekarang dapat ditemukan di museum di seluruh dunia, yakni penemu piramida Imhotep," ujarnya.
Masyarakat Mesir kuno secara luas menganggap Imhotep sebagai arsitek terbesar dalam sejarah. Imhotep menciptakan desain unik untuk makam firaun, yakni berbentuk piramida.
Dr Bob Bianchi, seorang Egyptologist, mengatakan Piramida di Saqqara adalah keajaiban yang luar biasa. Ini adalah monumen pertama yang sepenuhnya dibuat dari batu.
Rekan Egyptoligst Aliaa Ismail menambahkan, tidak ada yang tahu apakah pembangunan piramida itu akan berhasil atau tidak, tetapi kemudian ternyata sangat sukses dan berdiri dengan indah sampai hari ini.
"Step Piramida adalah langkah awal untuk pembangunan Piramida Besar di Giza," terangnya.
Berdiri setinggi sekitar 60 meter, piramida berisi labirin terowongan yang panjangnya sekitar enam kilometer. Di dalamnya terdapat ruang untuk pemakaman raja dan anggota keluarganya, serta untuk menyimpan barang dan persembahan.
Semua terowongan yang terhubung ke poros tengah berdiri tujuh meter persegi dan kedalaman 28 meter. Step Piramida menandai titik balik dalam sejarah Mesir dimulainya era baru yang gemilang yang mencakup 450 tahun dan menciptakan dunia tempat Pinomis hidup.
Pengaruh Imhotep berlanjut untuk waktu yang lama setelah kematiannya. Sekitar 2.000 tahun kemudian, statusnya diangkat menjadi dewa pengobatan dan penyembuhan, ini menjelaskan mengapa patungnya terbuat dari perunggu.
(ysw)